BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Anggota DPRD Jawa Barat, Agung Yansusan, angkat bicara terkait kasus tragis seorang ibu di Kabupaten Bandung yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri setelah terlebih dahulu meracuni dua anaknya. Peristiwa memilukan ini diduga dipicu oleh himpitan hutang dan sikap suami yang tidak bertanggung jawab.
Agung menegaskan, peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bahwa pemerintah dan masyarakat harus lebih aktif dalam memberikan edukasi dan perhatian kepada warga yang menghadapi masalah ekonomi maupun tekanan keluarga.
“Di desa itu saya berkali-kali berdakwah terkait bahayanya judi online. Jadi, pendekatan sosialisasi melalui keagamaan sudah kami lakukan. Tapi saya berharap ada sosialisasi tambahan dari pemerintah lokal, misalnya pemerintah desa, terkait bahaya hutang dan praktik rentenir,” ujar Agung saat diwawancarai Teropongmedia, Selasa (23/9/2025).
Ia menilai, tragedi itu juga memperlihatkan lemahnya kepedulian sosial di tengah masyarakat. Menurutnya, budaya gotong royong dan perhatian antarwarga yang dulu begitu kuat perlu kembali ditumbuhkan.
“Kepedulian terhadap tetangga harus kembali ditingkatkan seperti zaman dahulu. Karena kasus bunuh diri ini biasanya terjadi secara tiba-tiba, tanpa ada laporan atau tanda-tanda sebelumnya,” katanya.
Selain itu, Agung menekankan pentingnya penguatan ekonomi lokal agar masyarakat tidak terjerat masalah finansial yang berat. Ia menilai, program koperasi dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah masyarakat masuk dalam pola ekonomi berisiko tinggi.
“Harapan kami, kebijakan koperasi Merah Putih bisa menjadi solusi bagi masyarakat desa agar tidak lagi terjerumus pada beban ekonomi maupun sosial yang merusak tatanan,” jelasnya.
Baca Juga:
Agung Yansusan Ajak Petani Arjasari Jaga Niat dan Regenerasi Pertanian
Guru Ujung Tombak Bangsa, Agung Yansusan Desak Pemerintah Naikkan Gaji di Pelosok
Agung juga berpesan agar skema solusi yang ditawarkan tidak lepas dari nilai keagamaan. Ia mencontohkan, jika masyarakat membutuhkan pinjaman, maka sebaiknya diarahkan pada sistem syariah agar terhindar dari praktik riba.
“Terkait peristiwa bunuh diri ini, saya turut berduka cita yang mendalam. Edukasi dan solusi harus benar-benar terintegrasi, agar kasus serupa tidak kembali terjadi,” pungkasnya.
(Virdiya/Budis)