BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kasus tragis meninggalnya balita berusia tiga tahun, Raya, akibat penyakit cacingan akut, memicu gelombang kritik terhadap Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Sukabumi, yang diketuai Dede Latif, mendesak Bupati melakukan evaluasi menyeluruh bahkan hingga pencopotan Kepala Dinkes.
PSI menilai kematian Raya mencerminkan kegagalan serius program kesehatan di daerah, terutama di tengah sorotan penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp28 miliar pada 2023 yang digelontorkan pemerintah pusat untuk pengadaan alat antropometri dalam program penanggulangan stunting.
“Bagaimana mungkin anggaran sebesar itu tidak mampu mencegah kematian seorang anak akibat cacingan. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi indikasi bahwa program kesehatan di Sukabumi tidak tepat sasaran dan tidak berdampak nyata,” tegas Dede Latif, Ketua DPD PSI Sukabumi.
Selain meminta audit menyeluruh atas anggaran kesehatan, PSI juga menyoroti lemahnya koordinasi antara Dinkes dengan posyandu dan bidan desa, serta minimnya perhatian terhadap persoalan mendasar seperti sanitasi dan kebersihan lingkungan yang menjadi akar penyebab penyakit cacingan.
Baca Juga:
Kisah Pilu Raya, Bocah di Sukabumi Meninggal Digerogoti Cacing
Damkar Dipanggil Menangani Ular King Kobra 3 Meter yang Masuk Rumah Warga di Sukabumi
“Kami tidak hanya menuntut pencopotan Kepala Dinas Kesehatan, tapi juga meminta Bupati melakukan evaluasi total agar anggaran benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Dede.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga melontarkan kritik keras atas kasus ini. Ia bahkan mengancam akan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang lalai dalam menjalankan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Kasus Raya kini menjadi alarm keras bahwa persoalan kesehatan di Sukabumi tidak bisa hanya diselesaikan dengan proyek dan pengadaan alat, tetapi harus menyentuh akar masalah di lapangan.
(Anisa Kholifatul Jannah)