JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua DPP PPP, M.Thobahul Aftoni menanggapi terkait aksi demo dari kader PPP di depan kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/06/2025).
Namun, ia heran atas demonstraasi tersebut. Pasalnya, tuntutan dalam demo berbeda dengan izin pemberitahuan ke Polda Metro Jaya.
Massa aksi mendesak agar Romahurmuziy (Rommy) dipecat oleh partai dari jabatannya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Yang saya tahu unjuk rasa yang dilakukan pada hari Jumat (20/6/2025) kemarin itu izin pemberitahuannya ke Polda Metro Jaya merupakan Aksi Mendukung Mardiono sebagai Ketum PPP,” kata Toni dalam keterangannya, dikutip Minggu (22/06/2025).
“Tapi kenapa tuntutannya bisa berubah minta pecat kader? Dalam orasi yang disampaikan saat unjuk rasa kok tidak sesuai dengan surat izin pemberitahuannya, ada apa?” tambahnya.
BACA JUGA:
Ia menilai, unjuk rasa dengan menudkung satu pihak jelang Muktamar PPP, menjadi hal yang biasa. Hal itu, sebagai bentuk demokratis dan konstitusional.
“Bahwa jika ada kader yang ingin menyalurkan aspirasinya untuk Mardiono sebagai Ketum PPP ya silakan saja, sah-sah saja. Tapi ya tidak usah teriak-teriak menuntut pecat kader,” ungkapnya.
Toni pun berhaarap agar menghentikan tuntutan pecat pada satu tingkat. Ia menekankan, saat ini artainya sedang dalam kondisi terpuruk dengan hasil Pemilu 2024. Ia pun meminta, tak perlu mengungkit-ungkit masa lalu.
Menurutnya, saat ini seharusnya untuk membangun sinergiritas guna masa depan PPP demi bisa bangkit menjadi partai besar dan tidak terulang lagi kasus hukum yang menyeret kader PPP lainnya.
(Saepul)
