BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Aborsi sedang menjadi topik hangat dikalangan masyarakat Indonesia saat ini, karena pemerintah mengeluarkan kebijakan baru mengenai isu ini.
Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 terkait Kesehatan yang mengatur berbagai aspek penting, termasuk aborsi bersyarat. Di bawah ini sejumlah jenis aborsi yang perlu Anda ketahui
Namun, sebelum mengambil keputusan aborsi ini butuh banyak pertimbangan baik agama, sosial, ekonomi, dan kesehatan. Berikut ini adalah jenis-jenis dan faktor-faktor aborsi yang perlu Anda ketahui.
Apa itu Aborsi?
Aborsi merupakan mengakhiri kehamilan sebelum janin mencapai usia viabilitas, yaitu usia di mana janin dapat bertahan hidup di luar rahim.
Tindakan ini melibatkan pengeluaran embrio atau janin dari rahim, baik secara spontan (abortus spontan) maupun sengaja (abortus buatan).
Jenis-Jenis Aborsi
Aborsi dapat dikategorikan berdasarkan metode, waktu pelaksanaan, dan indikasi medis. Berikut adalah beberapa jenis aborsi yang umum:
1. Aborsi Medis
- Farmakologi: Menggunakan obat-obatan seperti mifepristone dan misoprostol untuk menginduksi kontraksi rahim dan pengeluaran jaringan kehamilan.
- Manajemen Ekspektan: Menunggu pengeluaran jaringan kehamilan secara alami setelah pemberian obat-obatan.
2. Aborsi Bedah
- Kuretase: Mengeluarkan jaringan kehamilan dengan menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui serviks.
- Aspirasi Vakum: Mengisap jaringan kehamilan dengan menggunakan alat vakum.
- Dilatasi dan Evakuasi (D&E): Prosedur yang lebih kompleks, biasanya dilakukan pada kehamilan trimester kedua.
3. Aborsi Induksi
Menggunakan obat-obatan atau prosedur medis lainnya untuk memicu persalinan prematur.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan untuk Melakukan Aborsi
Keputusan seorang perempuan untuk melakukan aborsi dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Faktor Sosial dan Ekonomi
- Usia: Remaja dan perempuan muda seringkali menghadapi tekanan sosial dan ekonomi yang lebih besar.
- Status Perkawinan: Perempuan yang belum menikah atau yang tidak memiliki dukungan pasangan cenderung lebih sulit mengakses layanan aborsi.
- Pendidikan: Tingkat pendidikan yang rendah dapat membatasi akses informasi dan layanan kesehatan reproduksi.
- Kondisi Ekonomi: Kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi dapat menjadi faktor pendorong utama.
2. Faktor Kesehatan
- Risiko Kesehatan Ibu: Kehamilan yang mengancam nyawa ibu, cacat bawaan janin, atau kondisi medis lainnya.
- Kesehatan Reproduksi: Riwayat aborsi sebelumnya, infeksi menular seksual, dan masalah kesehatan reproduksi lainnya.
3. Faktor Psikologis
- Tekanan Psikologis: Kekerasan dalam rumah tangga, trauma masa lalu, dan tekanan sosial dapat mempengaruhi keputusan.
- Dukungan Sosial: Keberadaan keluarga, teman, dan pasangan yang suportif dapat memberikan pengaruh yang signifikan.
4. Faktor Budaya dan Agama
- Nilai-nilai Budaya: Norma sosial dan agama yang mengutuk aborsi dapat menciptakan stigma dan hambatan akses.
- Keyakinan Pribadi: Keyakinan pribadi tentang kehidupan dan moralitas juga berperan penting.
Implikasi Sosial dan Kesehatan Aborsi
Aborsi mempunyai implikasi sosial dan kesehatan yang luas. Dari segi kesehatan reproduksi, aborsi dapat mencegah komplikasi kehamilan yang serius dan kematian ibu.
Namun, keputusan untuk melakukan aborsi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental perempuan yang bersangkutan, sering kali menimbulkan perasaan bersalah, penyesalan, atau trauma.
Selain itu, akses terhadap layanan aborsi yang aman dan legal merupakan isu keadilan sosial yang penting, karena setiap perempuan berhak mendapatkan perawatan kesehatan yang sesuai dan tidak diskriminatif.
Aborsi juga menjadi isu kontroversial yang memicu perdebatan sengit antara kelompok pro-choice yang mendukung hak perempuan untuk memilih, dan kelompok pro-life yang menentang aborsi karena alasan moral dan etika.
Perdebatan ini sering kali melibatkan aspek moral dan politik yang kompleks, mencerminkan pandangan yang beragam di dalam masyarakat.
BACA JUGA: Septic Tank Diduga Berisi 50 Janin Hasil Aborsi di Kemayoran Dibongkar
Dengan mengenal berbagai jenis hingga faktor dari tindakan aborsi, baiknya pikiran kembali dengan lebih matang sebelum benar-benar memutuskan untuk melakukan tindakan tersbut.
(Virdiya/Aak)