JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Agama (Kemenag) meminta maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines menjalankan komitmen, dengan menghindari keterlambatan saat perjalanan jemaah haji Indonesia pulang ke tanah air.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief, yang mengharapkan tidak ada lagi keterlambatan.
“Mudah-mudahan dari maskapai yang melayani kita tidak ada kelambatan, bisa sesuai schedule,” kata Hilman Latief melansir RRI, Minggu (23/06/2024).
BACA JUGA: Air Zam-zam Dibawa dalam Koper Jemaah Haji akan Didenda, ini Dendanya
Adapun fase kepulangan jemaah haji dimulai sejak Sabtu (22/06/2024). Jemaah bertolak ke Indonesia melalui pemberangkatan Makkah menuju Bandara King Abdul Aziz International Airport, Jeddah.
Sementara itu, gelombang kedua akan terlebih dahulu ke Madinah. Mereka akan pulang lewat keberangkatan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah mulai dari tanggal 4-21 Juli 2024.
Lebih lanjut Hilman mengatakan, keterlambatan penerbangan akan berdampak pada berbagai layanan, seperti akomodasi, konsumsi, hingga transportasi. Di samping itu, jemaah akan kelelahan.
“Karena itu komitmen dan kesiapan maskapai lah yang juga akan membantu menyelesaikan situasi ini,” ujarnya.
Terkhusus aspek penginapan husus hotel, Hilman menyoroti perbedaan sistem sewa antara di Makkah dan Madinah.
Sistem pembayaran mengacu pada sistem sewa hotel di Madinah berdasarkan jumlah hari atau blocking time. Sedangkan di Makkah full musim atau sewa penuh selama pelaksanaan musim haji.
“Dampak hotel (di Madinah) itu kalau terlambat jadwal (penerbangan)-nya, berganti jadwal, itu kan hotel harus diisi lagi oleh jamaah yang lain. Kalau di Makkah, itu semua jemaah dapat hotel sampai akhir musim haji,” katanya.
(Saepul/Usk)