BANDUNG,TM.ID: Beberapa orang memaksakan pelumas oli mesin mobil digunakan untuk sepeda motor, lantaran spesifikasi yang sama. Memang spesifikasi dua jenis kendaraan itu terdapat yang sama, misalnya pelumas dengan SAE 10W-30 atau 10W-40.
Kemungkinan oli mobil bisa dipakai untuk motor. Namun, bisa juga mengancam merusak komponen motor. Lantas, apa alasannya?
Oli Mobil Bukan untuk Motor
Melansir situs Daihatsu, inilah alasan mengapa oli mobil tidak boleh diaplikasikan ke motor:
1. Komposisi Oli
Perbedaan pertama yang dapat Anda perhatikan adalah dalam komposisinya. Oli mobil dibuat dari bahan yang mengandung zat aditif dengan jumlah Total Base Number (TBN) yang cukup tinggi. Zat ini berfungsi sebagai friction modifier (pelumas yang dapat mengurangi gesekan antar komponen mesin). Namun, ketika oli mobil digunakan pada motor, terutama motor dengan sistem kopling basah, ini dapat menimbulkan risiko selip kopling.
BACA JUGA: Kode Keras saat Mobil Protes Pengen Ganti Oli
2. Standarisasi Oli
Perbedaan kedua terletak pada standarisasi. Produksi oli mobil telah distandarisasi oleh lembaga standarisasi mesin mobil seperti Association of Consulting Engineers Australia (ACEA), API service, hingga Internasional Legal Service Advisory (ILSAC). Di sisi lain, oli motor distandarisasi oleh lembaga atau organisasi yang lebih fokus pada kepentingan mesin motor, seperti Japan Automotive Standard Organization (JASO).
3. Informasi pada Kemasan Oli
Perbedaan ketiga dapat ditemukan pada informasi yang tertera pada kemasan oli. Oli mobil sering kali memiliki label seperti “for gasoline car” dan “API service 10-40W” yang menandakan bahwa oli tersebut ditujukan untuk mesin mobil. Sebaliknya, oli motor biasanya dilengkapi dengan keterangan seperti “4T (4Tak)”, “two wheels”, atau “excellent wet clutch” yang menunjukkan bahwa oli ini dirancang khusus untuk mesin motor. Dari informasi ini dapat disimpulkan bahwa oli mobil tidak disarankan untuk digunakan pada motor.
Seperti yang kita ketahui, mobil biasanya menggunakan jenis kopling kering, sehingga oli mobil dirancang dengan bahan pelumas yang sangat licin. Hal ini memungkinkan komponen-komponen dalam mesin bekerja tanpa menghasilkan gesekan yang berlebihan, sehingga komponen tidak mudah rusak. Di sisi lain, motor menggunakan jenis kopling basah yang hanya membutuhkan pelumas sesuai kebutuhan.
Menggunakan oli mobil pada motor akan membuat bagian kopling motor menjadi lebih basah dan licin. Kondisi ini justru dapat meningkatkan risiko selip kopling saat digunakan, yang dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan yang membahayakan pengendara motor.
Nah, dari penjelasan seperti di atas, sebaiknya Anda menggunakan oli yang sudah disarankan oleh pabrikan kendaraan Anda, guna menjaga keamanan dan perawatannya.
(Saepul/Usamah)