SOLO,TM.ID: Tudingan soal memainkan isu narasi dizalimi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pun buka suara.
Dia disebut akan memainkan narasi dizalimi usai dipecat dari PDI Perjuangan. Secara tegas dia menyampaikan tidak ada niatan untuk memainkan narasi apapun, soal status keanggotaannya di PDIP.
“Kita tidak membuat narasi seperti itu (dizalimi),” ucap Gibran di Balai Kota Surakata, seperti dikutip dari YouTube KompasTV, Jumat (3/11/2023).
BACA JUGA: Pengumuman Formasi TKN Prabowo-Gibran Kamis Sekarang atau Pekan Depan?
Narasi soal anak sulung Presiden Jokowi itu dizalimi muncul dari Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun belakangan ini.
“Tidak perlu diramatisir, kita kan tau itu, kalau kita ambil tindakan tegas (memecat Gibran) nanti dia gunakan lari (narasi) itu, ‘waduh saya dizalimi’, itu sudah lagu lama itu. Janganlah seperti itu, pemimpin-pemimpin mudah haruslah menjadi contoh tauladan bagi generasi yang akan datang,” kata Komarudin.
Diketahui kalau status Gibran di PDIP sampai sekarang masih belum jelas. PDIP belum mengumumkan soal status dari Gibran apakah keluar atau dipecat.
Meski begitu, sejumlah elite PDIP termasuk Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo sudah mendesak kepada Gibran untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo sekaligus Sekeretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa, mengatakan sudah tahu rencana pemecatan Gibran. Bahkan katanya, sudah menandatangi surat pemberitahuan kepada Gibran untuk undur diri dari PDIP.
“Satu, untuk mengundurkan diri. Kedua, ia diminta mengembalikan KTA,” ungkap Teguh Prakosa.
Teguh menginginkan kalau Gibran bisa menghargai PDIP dan menghargai partai barunya jelang Pilpres 2024.
“DPC Solo dalam hal ini juga menghargai pilihan yang diambil Mas Gibran,” lanjut Teguh Prakosa.
Tujuannya supaya Megawati dan Presiden Jokowi tidak muncul rumor atau tuduhan bermain dua kepentingan. Hal tersebut pun diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Solo, sekaligus Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
BACA JUGA: Gibran Rakabuming Harusnya Tahu Etika Politik, Diminta Undur Diri atau Dipecat PDIP
“Isinya mengimbau menyarankan saja untuk mengajak agar Mbak Mega tidak dituduh berdiri di dua kepentingan dan Pak Jokowi tidak diisukan berdiri di dua kepentingan itu aja isinya. Iya kita sarankan, KTA dikembalikan dan mengajukan pengunduran diri itu aja,” jelasnya.
“Karena dulu datang ke DPC sekarang ya pulang ke DPC lah kembali ke DPC. Dulu minta sekarang balekke (kembalikan),” lanjut Rudy menambahkan.
Menurut Rudy, surat tersebut sudah dikirimkan pada hari Selasa (31/10) kemarin. Saat ini pihaknya sudah tidak lagi memaksa untuk bertemu dengan Gibran.
Sebelumnya Rudy meminta untuk bertemu langsung bersama Gibran, hanya saja permintaan tersebut hingga kini belum terjadi. Dia pun tak maslaah kalau memang Gibran enggan datang untuk bertemu dengannya.
“Yen ora dijawab, yo rasah (kalau tidak dijawab, ya tidak usah). Mboten (tidak) karena belum dijawab. Ya udah,” ucap Rudy.