BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Israel membuat unggahan untuk menandingi tagar All Eyes on Rafah, sebuah tagar yang belakangan ini viral di media sosial.
Dalam akun X resmi pemerintah Israel telah mengunggah poster seorang bayi yang berhadapan dengan laki-laki bersenjata. Di sekitarnya terdapat bendera Israel dan rumah-rumah yang hancur.
We will NEVER stop talking about October 7th.
We will NEVER stop fighting for the hostages. pic.twitter.com/XoFqAf1IjM
— Israel ישראל (@Israel) May 29, 2024
Yang menarik perhatian, poster tersebut lengkap dengan tulisan “Where were you eyes on October 7?”.
Maksud dari Tujuh Oktober ini merupakan peristiwa kelompok Hamas Palestina menyerang sejumlah kota Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan sekitar 240 orang. Peristiwa tersebut memicu agresi Israel terhadap Jalur Gaza.
Unggahan pemerintah Israel ini muncul beberapa jam setelah slogan dan poster “All Eyes on Rafah” viral di media sosial. Warganet seluruh dunia ramai-ramai mengunggah ungkapan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Slogan tersebut merujuk kota di selatan Jalur Gaza, yakni Rafah, yang belakangan jadi target utama serangan brutal Zionis.
Rafah merupakan rumah bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi akibat agresi.
Pada Minggu (26/5), setidaknya 45 warga Palestina tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat yang terjadi karena serangan udara Zionis. Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan kompleks Hamas. Dua pejabat senior Hamas tewas dalam serangan tersebut.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari beralasan pihaknya tidak menduga bahwa serangan tersebut akan mengenai kamp pengungsian warga sipil. Lantas dia menyebut serangan tersebut merupakan sebuah ketidaksengajaan.
Pada Selasa (28/5), pasukan Zionis kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah. Sebanyak 21 warga Palestina tewas.
Namun, militer Israel membantah melancarkan serangan di kawasan Al-Mawasi ini.
Serangan-serangan tersebut hanya terjadi selang beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.
Mayoritas negara-negara di dunia mengutuk keras serangan Zionis ini. Serangan ini membuktikan bahwa tidak satupun tempat aman bagi warga Palestina untuk berlindung. Agresi Israel di Jalur Gaza sampai saat ini telah menewaskan lebih dari 36 ribu orang. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.
(Kaje/Budis)