BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Terbukti mampu tekan biaya produksi petani dan tingkatkan produktivitas padi di Indramayu Jawa Barat, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dorong perluasan penerapan metode Irigasi Pertanian Hemat Air (IPHA).
“Hari ini kita saksikan bersama bahwa hasil padi dari metode IPHA meningkat tajam menjadi 10-11 ton per hektare. Kita akan sinergikan dengan Kementerian Pertanian untuk direplikasi di berbagai daerah lainnya di Indonesia,” kata Dody dalam keterangannya di Indramayu, dikutip Rabu (23/4/2025).
Dody mengungkapkan, metode IPHA diterapkan di lahan sawah yang berada di Daerah Irigasi (DI) Rentang, di bawah pengelolaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung.
Ia juga mengungkapkan di Indramayu, IPHA sudah digunakan pada 121 desa dengan total luas lahan mencapai 242,65 hektare.
Dody juga menyebut efisiensi IPHA terlihat dari berkurangnya penggunaan bibit dan air. Jika pada metode konvensional dibutuhkan 25-30 kg bibit per hektare maka pada metode ini cukup 10 kg.
“Selain itu, penggunaan air juga berkurang signifikan, dari genangan 7-10 cm menjadi hanya 2-3 cm,” katanya.
Baca Juga:
Jembatan Sumbermulya Dibangun, Bupati Indramayu Harapkan Akses Petani Makin Baik
Sementara itu Bupati Indramayu Lucky Hakim mengungkapkan metode IPHA akan terus dikembangkan ke desa-desa lain di daerahnya, karena mampu mengatur distribusi air secara lebih merata, terutama untuk sawah di wilayah hilir.
Ia mengungkapkan dengan penerapan metode ini, sawah di wilayah Indramayu dan sekitarnya juga bisa mendapatkan pasokan air secara cukup.
“Hasil panen meningkat, biaya produksi turun. Mudah-mudahan petani bisa beralih ke IPHA demi kesejahteraan mereka,” ujar Lucky.
(Virdiya/Budis)