BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) sukses menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Melalui inovasi pemanfaatan limbah kulit jagung sebagai bahan baku mulsa biodegradable, keduanya berhasil meraih juara 2 dalam ajang Agriculture Competition 2025.
Kompetisi ilmiah bergengsi tersebut digelar secara daring oleh Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur pada Sabtu, 13 September 2025. Tahun ini, lomba mengusung tema Inovasi Teknologi untuk Pertanian Berdampak dan menjadi wadah bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk melahirkan ide-ide kreatif di bidang pertanian berkelanjutan.
Adalah Rosya Diyaul Aulya dan Febrian Afrida, mahasiswa semester 7 Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN RIL, yang tampil dengan karya tulis berjudul “Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung sebagai Bahan Baku Mulsa Biodegradable untuk Meningkatkan Efisiensi Pertanian.”
Penelitian mereka menawarkan solusi konkret atas permasalahan limbah pertanian sekaligus mengurangi ketergantungan pada mulsa plastik yang kerap digunakan petani. Dengan metode studi literatur selama satu bulan, karya tersebut menyoroti potensi limbah jagung sebagai material ramah lingkungan.
Febrian menuturkan, keunggulan utama dari mulsa berbahan limbah kulit jagung adalah sifatnya yang mudah terurai serta mampu meningkatkan kesuburan tanah.
“Mulsa ini mudah terurai menjadi pupuk alami, sekaligus menekan emisi metana dengan prinsip ekonomi sirkular melalui pengurangan limbah, pemanfaatan kembali, dan daur ulang,” jelasnya.
Meski demikian, keduanya mengakui masih terdapat tantangan. Rosya menyebutkan, keterbatasan waktu membuat mereka belum sempat membuat prototipe dari mulsa biodegradable tersebut.
“Prototipe produk belum sempat dibuat, sehingga argumen kami belum didukung uji coba nyata. Itu mungkin menjadi alasan kami belum bisa meraih juara pertama,” ungkapnya.
Kendati demikian, capaian ini tetap menjadi kebanggaan besar bagi keduanya. Mereka berharap karya tersebut tidak hanya berhenti di ajang lomba, tetapi juga bisa diimplementasikan secara nyata oleh petani di Indonesia.
Baca Juga:
Bandung Kulon Atasi Masalah Sampah hingga PKL dengan Inovasi dan Pendekatan Humanis
“Motivasi kami adalah terus berkarya. Semoga hasil penelitian ini bisa memberi manfaat langsung bagi petani, sekaligus membawa nama baik UIN RIL di kancah nasional hingga internasional,” kata Febrian.
Prestasi ini sekaligus menunjukkan bahwa inovasi sederhana berbasis lingkungan dapat memberikan dampak besar dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia.
(Virdiya/Aak)