BANDUNG,TM.ID: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia telah meluncurkan program vaksinasi virus cacar monyet sebagai respons terhadap peningkatan kasus di Jakarta, Banten, dan Bandung. Jakarta menjadi titik fokus karena dari 33 kasus di Indonesia per 3 November 2023, 28 di antaranya tercatat berasal dari Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Langkah preventif ini mendukung pengendalian penyebaran penyakit yang mungkin terjadi melalui kontak erat.
Vaksinasi virus cacar monyet sementara ini hanya untuk orang yang memiliki kontak erat dengan kasus terkonfirmasi. Kriteria penerima vaksin melibatkan laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis, dengan atau tanpa status ODHIV.
Lokasi Vaksinasi
Proses vaksinasi virus cacar monyet dilakukan di sejumlah fasilitas yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, termasuk klinik Carlo dan puskesmas di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Kemenkes menjalin kerja sama dengan organisasi pemerhati komunitas lelaki suka lelaki (LSL) dan biseksual untuk lebih menjangkau orang-orang dengan orientasi tersebut.
Sejumlah kasus terdeteksi pada individu yang memiliki orientasi biseksual, hal ini memotivasi Kemenkes untuk bekerja sama dengan komunitas yang paham akan kebutuhan kesehatan mereka.
Jenis Vaksin dan Edukasi
Vaksin virus cacar monyet hanya untuk 2 dosis dengan interval 4 minggu. Kemenkes menggunakan vaksin impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark. Vaksin ini telah memiliki Sertifikat Pelulusan Vaksin dari Badan POM, terbit pada 17 Maret 2023. Pilihan vaksin ini mencerminkan komitmen Kemenkes terhadap kualitas dan keamanan vaksin yang ada dalam program ini.
Selain vaksinasi, Kemenkes aktif dalam sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk perilaku dan keamanan seksual. Kemenkes memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mendiskriminasi korban atau kelompok LSL dan biseksual. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa penanggulangan virus ini dapat kita lakukan secara optimal tanpa hambatan stigmatisasi.
BACA JUGA: 7 Cara Atasi Penyakit Cacar Monyet, Isolasi Diri Paling Penting
Daya Tular dan Pengawasan
Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahri menegaskan bahwa daya tular dan fatalitas penyakit ini sangat rendah daripada Covid-19. Dengan 39,718 kasus konfirmasinya di seluruh dunia, hanya 12 orang yang meninggal, atau kurang dari 0.001 persen dari total kasus. Transmisinya juga tidak semudah Covid-19, karena penularannya memerlukan kontak erat.
Kemenkes telah melakukan pemantauan di seluruh pintu masuk Indonesia, termasuk udara, laut, dan darat yang berhubungan langsung dengan negara-negara yang melaporkan adanya kasus cacar monyet. Pemerintah juga sudah memberikan status kewaspadaan kepada seluruh maskapai penerbangan.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, Kementerian Kesehatan berharap dapat mengendalikan penyebarannya dan melindungi masyarakat secara menyeluruh.
(Kaje/Usk)