INDRAMAYU, TEROPONGMEDIA.ID — Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparra) Kabupaten Indramayu, Winaryo, menegaskan Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) akan menjadi mitra kerja strategis dalam mengembangkan potensi sektor kreatif daerah.
Menurutnya, ekonomi kreatif memiliki cakupan lebih luas daripada UMKM karena meliputi 17 subsektor yang memerlukan kolaborasi lintas instansi dan masyarakat.
“Ekonomi kreatif bukan sekadar UMKM, tapi mencakup beragam subsektor yang perlu sinergi kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas,” ujar Winaryo dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (25/6/2025).
Kabag Perekonomian Indramayu, Iing Kuswara, menekankan pentingnya membangun citra daerah yang kuat.
Ia mencontohkan potensi unggulan seperti julukan “Kota Mangga” serta produk lokal dodol Karangampel dan sirup Balongan yang perlu dipromosikan lebih masif.
“Kita harus menciptakan brand image yang kuat agar produk-produk kreatif Indramayu semakin dikenal di tingkat nasional bahkan internasional,” jelas Iing.
Sementara itu, Kabid Ekraf Disparra, Aam Aminah, memaparkan sejumlah capaian konkret pengembangan ekonomi kreatif di Indramayu, termasuk pembentukan desa-desa kreatif seperti Desa Kenanga, Cemara Kulon, Mekar Gading, dan Krasak.
“Kami juga telah meluncurkan Pojok Ekraf sebagai wadah promosi karya pelaku ekonomi kreatif melalui kemitraan dengan berbagai instansi dan perusahaan,” tambah Aam.
BACA JUGA
Di Balik Jeruji Besi, Warga Binaan Lapas Indramayu Sumringah Panen Selada Hidroponik
Warga Bisa Dapat Uang! Desa di Indramayu Kelola Sampah Pakai Aplikasi
Ucok, perwakilan Komite Ekraf, menutup pertemuan dengan menyerukan pentingnya menjaga sinergi antar pemangku kepentingan.
“Kami membutuhkan dukungan semua pihak untuk menciptakan event-event bersama yang dapat meningkatkan nilai dan daya saing produk ekonomi kreatif Indramayu,” pungkasnya.
Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif sebagai penggerak perekonomian daerah yang berkelanjutan.
(Aak)