BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut, bencana hidrometeorologi mendominasi bencana alam yang terjadi di Indonesia.
Hal itu ia ungkap dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPNB) di Holel Pullman, Kota Bandung, Rabu (24/4/2024).
“Kita menyadari Indonesia memiliki kondisi geografis dan geologi yang rawan bencana, tahun 2023 seperti dilaporkan tercatat 5.400 kejadian bencana yang didominasi bencana hidrometeorologi,” kata Ma’ruf Amin.
Ma’ruf Amin menjelaskan, banyaknya kabupaten kota se-Indonesia memiliki indeks resiko bencana yang sangat tinggi memerlukan upaya penanggulangan bencana yang lebih cermat dan inovatif.
“Rencana tanggap darurat harus mampu mengurangi dampak bencana terhadap kehidupan sosial di sinilah segenap kepentingan baik pusat dan daerah dituntut dan berkomitmen meningkatkan kapasitas melindungi masyarakat dari resiko bencana,” ucapnya
Ia menilai lewat upaya penurunan resiko bencana, seharusnya dapat menjadi salah satu indikator kinerja kepala daerah.
BACA JUGA: Telan Biaya Rp6,1 Triliun, Bali Maritime Tourism Hub Dinilai Belum Optimal
“Mitigasi dampak bencana di daerah tertentu dan kesehatan masyarakat serta berkelanjutan lingkungan hidup bermuara peningkatan perekonomian lokal dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ma’ruf Amin menekankan, dalam penanggulangan bencana berbagai tindakan harus cepat dieksekusi dengan serentak, cepat, aman dan akurat.
“Saya ingin tekankan bahwa penanggulangan bencana berbagai tindakan preventif penyelamatan dan rehabilitatif harus dieksekusi sinergi serentak, cepat, aman, dan akurat. Kolaborasi lintas sektor dan wilayah dalam penanggulangan bencana perlu dilaksanakan dengan konsisten,” imbuhnya.
Selain itu, kata dia, indonesia seharusnya bisa mengambil pengalaman negara sebagai pembelajaran mulai dari rujukan bencana, mitigasi, kesiap siagaan, tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekontruksi.
“Tentu kejadian gempa bumi 7,4 di Taiwan pada awal bulan dengan guncangan besar dan korban jiwa tetap diminimalisasi dengan sistem penanganan dini dan pengetahuan sumber gempa yang baik,” katanya
“Saya minta pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana di dalam negeri dioptimalkan dorong inovasi dan teknologi sebagai kunci terwujudnya efektivitas dan efisiensi aksi dini siap siaga bencana,” tambahnya.
Ma’ruf juga mengucapkan terimakasih atas kerjasama seluruh elemen mulai dari sektor swasta, akademisi dan masyarakat serta tidak lupa dengan seluruh jajaran BNPB dan BPBD yang ada di Indonesia.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan terimakasih kepada seluruh jajaran BNPB dan BPBD serta seluruh instansi terkait dalam mengurangi dan menangani segala resiko bencana,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Dist)