BANDUNG BARAT,TM.ID: Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB) terpaksa merubah sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dua Sekolah Dasar (SD) di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor menjadi daring karena bencana longsor.
Sistem daring untuk kedua SD itu dilakukan sementara waktu, mengingat situasi saat ini yang tidak memungkinkan KBM diselenggarakan di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan, Asep Dendih menerangkan, selain situasi yang tidak memungkinkan, sebagian besar warga pun masih berada di pengungsian karena banyak rumah yang tertimbun material Longsor.
Data terbaru yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB mencatat, korban terdampak bencana tanah longsor mencapai 429 jiwa atau 115 Kepala Keluarga (KK) dan kini mereka diungsikan ke GOR Desa Cibenda, SDN 1 Cibenda dan SDN Padakati.
“Kebetulan Penilaian Tengah Semester (PTS) Genap sudah berakhir tinggal pelaksanaan Pesantren Kilat,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Asep Dendih di tempat pengungsian, Selasa (26/3/2024).
BACA JUGA: 3 Jasad Korban Longsor Gintung KBB Ditemukan Terkubur 1,5 Meter
Asep mengatakan, melihat urgensi dampak bencana tanah longsor di Kampung Gintung tersebut, maka Disdik memberikan izin dua sekolah itu menjadi lokasi penampungan korban terdampak bencana.
“Untuk SDN 1 Cibenda dan SDN Padakati kita izinkan untuk jadi tempat pengungsian. Sedangkan, para siswa melaksanakan KBM secara daring. Kami hanya mengizinkan dua sekolah ini untuk penampungan warga yang terdampak bencana tanah longsor ini,”imbuh Asep.
Ditanya apakah ada siswa yang turut menjadi korban bencana longsor, Asep mengakui belum menerima laporan. Sampai saat ini ia masih menunggu informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB.
“Kami menunggu informasi dari BPBD KBB. Sedangkan, sampai kapan para pengungsi tinggal di dua sekolah tersebut, kami menunggu arahan dari pimpinan,” pungkas Asep.
Sebelumnya,
Tiga jasad korban longsor di Kampung Gintung, RT 03/07, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), akhirnya ditemukan.
Tiga jasad warga Kampung Gintung itu ditemukan di worksheet A atau zona 1 pencarian yang difokuskan Tim Sar Gabungan sejak hari pertama pencarian. Ketiganya ditemukan dalam waktu yang berbeda-beda.
“Kami ucapkan terlebih dahulu Innalillahi wa Inna Ilaihi Raajiun. Turut berduka cita, tim Sar Gabungan menemukan tiga jasad yang tertimbun di worksheet A,” kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga pada Basarnas Bandung, Supriono saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (26/3/2024).
Jasad pertama merupakan anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 WIB. Jasad kedua anak-anak berjenis kelamin laki-laki ditemukan pukul 12.23 WIB. Lalu jasad ketiga, dewasa berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 12.56.
“Ketiganya ditemukan sesuai dengan informasi awal, di titik inilah adanya korban sejumlah 5 sampai 6 korban. Maka konsentrasi dari awal rencana operasi, kita tentukan 3 worksheet ini,” kata Supriono.
(Tri/Dist)