BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjenguk korban keracunan usia menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (23/9/2025).
Pada kesempatan itu, Dadan juga meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Cipari, Desa Cijambu, yang diduga menjadi penyebab keracunan.
“Saya sudah meninjau SPPG-nya. Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran, kemudian harus jadi perbaikan menyeluruh di SPPG tersebut. Saya sudah minta untuk setop sementara,” kata Dadan.
BGN memastikan bakal mengevaluasi pola produksi di dapur SPPG seluruh wilayah. Setiap dapur SPPG, khususnya yang baru beroperasi, diintruksikan tidak memproduksi menu dalam jumlah banyak.
“Jadi saya kan sudah menginstruksikan untuk memulai kegiatan dari jumlah kecil ya. Memang untuk awal-awal baiknya dua sekolah dulu, tiga sekolah dulu sampai terbiasa seperti itu, dan sepertinya yang lagi SPPG ini (Cipari) dia berusaha untuk dalam jumlah besar di awal. Jadi itu ada kesalahan teknis,” kata Dadan.
Baca Juga:
346 Anak Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat, Ada Siswa Paud
Bupati KBB Jeje Gercep Tangani Korban Keracunan MBG di Cipongkor
Dadan meminta setiap menu makanan yang diberikan sebaiknya diproses tidak lebih dari 4 jam. Selain itu, bahan baku makanan harus dipersiapkan dengan menunjuk pemasok yang berkualitas.
“Sekarang kami memberikan instruksi agar makanan diproses tidak lebih dari 4 jam sampai ke 5 jam, jadi ini kan memperpendek rantai,” ujar Dadan.
Menurutnya, seluruh dapur SPPG yang sudah mengantongi izin operasi dinyatakan memenuhi standar. Mulai dari aspek higienis, kelengkapan peralatan, kemudian kelengkapan personel.
“Tapi mungkin dalam pelaksanaan kadang-kadang ada hal yang tak mau repot ya. Bangun malam, menyiapkan dalam waktu yang singkat, ada yang ingin relaks dengan mempersiapkan lebih awal,” ucap Dadan.
Pemerintah Minta Maaf
Pemerintah menyampaikan permohonan maaf terkait persoalan makan bergizi gratis. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
“Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah,” kata Pras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat 19/9/2025).
Pras menegaskan peristiwa keracunan pada program MBG yang dialami sejumlah siswa tidak pernah diharapkan dan bukan kesengajaan. Dia menyebut seluruh kejadian keracunan itu akan menjadi bahan catatan dan evaluasi pemerintah.
“Ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN,” beber Pras.
(Anisa Kholifatul Jannah)