BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Suasana mencekam menyelimuti keberangkatan rombongan relawan asal Indonesia yang hendak mengikuti aksi Global March to Gaza di perbatasan Mesir.
Berdasarkan pesan percakapan yang beredar di media sosial, mereka mengalami intimidasi oleh otoritas keamanan Mesir. Diketahui lebih dari 20 personel polisi Mesir melakukan penggerebekan di hotel tempat mereka menginap di Kairo.
Hotel Digerebek 20 Polisi
Dalam pesan WhatsApp yang beredar, perempuan bernama Ratna Galih mengungkapkan, pada pagi hari rombongannya dikejutkan oleh kedatangan tiga mobil polisi yang langsung menggerebek hotel mereka.
Bahkan, bus yang seharusnya mengantarkan mereka ke lokasi aksi menolak untuk mengantar. Saat itu juga, seluruh rombongan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Mesir dan tidak boleh meninggalkan lokasi.
“Pagi-pagi hotel kita digerebek 20 polisi lebih, tiga mobil… bus kita tiba-tiba gak mau nganter… sekarang kita di-escort sama polisi, gak bisa kemana-mana,” tulis Ratna Galih.
Berdasarkan informasi yang diungkap, tindakan ini dilakukan karena pemerintah Mesir mencurigai para relawan akan bergabung dengan Global March to Gaza, sebuah aksi solidaritas internasional mendukung Palestina di Jalur Gaza.
Mereka menduga jika rombongan Indonesia keluar dari Kairo atau mendekati lokasi aksi, maka akan langsung ditangkap.
Bahkan, beberapa peserta dari delegasi Malaysia dilaporkan telah dideportasi karena alasan serupa. Rombongan Indonesia berencana mengibarkan bendera Indonesia di titik kumpul aksi bersama rombongan negara lain sebagai simbol solidaritas dari negara Muslim terbesar di dunia.
Situasi Semakin Ketat
Setelah merasa situasi tak aman, rombongan sempat pindah hotel. Namun, langkah itu pun tak banyak membantu. Polisi Mesir datang dan memperingatkan manajemen hotel agar melarang relawan keluar.
Bahkan, seluruh staf hotel dikabarkan telah diberi informasi bahwa rombongan Indonesia tidak boleh meninggalkan lokasi.
“Di hotel baru pun polisi langsung samperin manajer hotel, dan mereka udah infoin seluruh staf hotel kita gak bisa kemana-mana,” lanjutnya.
Meskipun mendapat tekanan dan intimidasi, para relawan mengaku telah siap menghadapi segala risiko, termasuk penahanan atau deportasi. Namun, kendalanya tidak adanya transportasi yang bersedia mengantarkan menuju titik aksi.
“Kita udah siap dengan resiko apapun itu… yang jadi masalah sekarang gak ada transportasi menuju ke sana,” katanya.
Baca Juga:
Puluhan Ribu Warga Jabar Gelar Aksi Bela Palestina di Bandung
Strategi terakhir, rombongan Indonesia disebut akan menempel dengan delegasi dari Malaysia, mengingat pemerintah Malaysia dikenal aktif memberikan perlindungan terhadap warganya yang mengikuti aksi kemanusiaan.
Global March to Gaza merupakan aksi solidaritas dari berbagai negara yang digelar untuk menunjukkan dukungan terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza yang telah lama diblokade oleh Israel.
Aksi ini biasanya dilakukan secara damai dengan konvoi menuju perbatasan Rafah, Mesir, namun sering kali mendapat hambatan dari pemerintah Mesir yang menjaga ketat perbatasan tersebut.
(Anisa Kholifatul Jannah)