BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Rabu 14 Mei 2025 sore hingga malam kemarin, sebabkan banjir dan genangan air di sejumlah titik.
Salah satu lokasi terdampak yang paling parah yakni di Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di depan komplek Bumi Panyileukan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi, mengatakan banjir terjadi akibat saluran drainase dan aliran sungai yang tidak mampu menampung volume air hujan yang tinggi dalam waktu singkat.
Baca Juga:
Banjir dan Longsor Landa Samarinda, 2 Warga Meninggal 2 Lainya dalam Pencarian
“Yang paling besar, mungkin kemarin itu di depan Bumi Panyileukan, Jalan Soekarno-Hatta. Kemudian yang relatif naik juga di wilayah aliran Sungai Cikapundung, serta di Cipaganti, di mana kirmirnya jebol,” kata Didi Ruswandi Kamis, (15/5/2025).
Menurutnya, meski sebagian besar genangan surut dalam beberapa jam setelah hujan reda. Genangan di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, terutama di depan Bumi Panyileukan masih terlihat hingga pagi hari ini.
Petugas dari dinas terkait, kata Didi telah diterjunkan ke lokasi untuk membersihkan saluran dan mengangkat sedimen serta sampah yang menyumbat.
“Sekarang lagi dibersihkan gober oleh teman-teman di lapangan. Kita berupaya agar aliran air bisa kembali lancar,” ucapnya.
Didi pun menegaskan, genangan tidak terjadi di dalam komplek perumahan Bumi Panyileukan melainkan di jalan raya. Air limpasan berasal dari Perumahan Petra Pertamina yang berada di kawasan lebih tinggi dan tidak memiliki sistem resapan air yang memadai.
“Itu memang ruang terbuka, dan resapannya minim. Jadi begitu hujan deras, air langsung menggelontor ke bawah menuju sungai dan akhirnya meluap ke Jalan Soekarno-Hatta,” ujarnya.
Pihaknya pun berencana melakukan evaluasi tata kelola air hujan di kawasan hulu. Termasuk mempertimbangkan pembangunan kolam retensi, dan sistem pengendalian limpasan air untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (Kyy/Usk)