Hikayat Mat Peci, Begal Legendaris Kota Bandung

Mat Peci
(Jabar express)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Stasiun Leuwigoong yang terletak di Desa Sindangsari, Kecamatan Leuwigoong, Garut, Jawa Barat, adalah sebuah stasiun kecil rute Bandung-Garut. Memiliki usia yang cukup tua, namun bagi warga Jawa Barat, terutama di Garut, stasiun ini sangat terkenal.

Stasiun Leuwigoong terkenal karena menjadi tempat penangkapan dan tewasnya seorang begal legendaris pada tanggal 4 Februari 1978, yaitu Mat Peci. Mat Peci dan kelompoknya sering kali menimbulkan kegelisahan dan ketakutan bagi warga di Bandung.

Mereka melakukan aksi perampokan dan tidak segan membunuh korbannya. Bahkan Mat Peci pernah membunuh seorang polisi dan merebut senjata api miliknya. Dengan pistol revolver yang berhasil dia rebut, dia semakin berani melakukan aksinya di beberapa daerah Jawa Barat.

Diangkat Menjadi Film

Mat Peci
(Pixabay)

Karena ketenarannya, kisah Mat Peci kemudian diangkat menjadi sebuah film dengan judul ‘Mat Peci (Pembunuh Berdarah Dingin)’ yang diproduksi oleh PT Diah Pitaloka Film. Pemeran utama dalam film tersebut adalah aktor ternama Rachmat Hidayat. Sedangkan pemeran utama wanitanya adalah Doris Callebaute.

Film ini juga dibintangi oleh aktor Eddy M Sapri dan Kelly Jones. Film yang disutradarai oleh Willy Wilianto tersebut tayang di bioskop Nusantara Theatre, Bandung, pada tanggal 12 September 1978.

Melansir Pikiran Rakyat, film Mat Peci mendapat perhatian yang besar dari masyarakat Jawa Barat, terutama di Bandung. Pemutaran film tersebut selalu padat penonton yang membludak setiap harinya. Jumlah penonton film ini bahkan memecahkan rekor terbanyak di bioskop di Bandung. Tiket yang dia jual dengan harga Rp 650 selalu habis terjual satu jam sebelum film diputar.

Padahal, pada saat yang sama, beberapa bioskop di Bandung sedang menayangkan film-film nasional dan Barat yang populer. Film Mat Peci yang memiliki durasi 88 menit ini berhasil mengungguli popularitas film Hollywood berjudul ‘Fury of The Dragon. Salah satu alasan mengapa warga Bandung menyukai film ini adalah karena film tersebut dari kisah nyata.

Mat Peci dan Kegagalan Cintanya

Mat Peci
(Paroki Bunda Tujuh Kedukaan)

Mat Peci memiliki nama asli Mamat bin Sutomo. Ia berasal dari keluarga terpandang di kampungnya, Leuwigoong. Mamat lahir pada tahun 1943. Nama ‘Peci’ ditambahkan di belakang namanya karena ia selalu mengenakan peci hitam ke mana-mana.

Tidak banyak dokumen yang menyediakan informasi yang cukup mengenai Mat Peci dan keluarganya. Sehingga motif yang mendorongnya untuk terlibat dalam dunia kriminal tidak ada yang tahu dengan pasti.

Masyarakat Jawa Barat, khususnya di Bandung dan Garut, menjadi mengenal kisahnya melalui film tersebut. Dalam film, menceritakan bahwa Mat Peci menjalani kehidupan yang normal dan baik-baik saja sejak kecil. Ia pernah menjalin hubungan romantis dengan seorang gadis bernama Euis.

Namun, kisah cintanya berakhir tragis karena keluarga mereka tidak memberikan restu. Orangtua Euis sangat tidak setuju dengan Mamat. Karena kecewa kemudian dia pergi meninggalkan Euis dan pergi ke Bandung. Di sana, ia bekerja sebagai calo tiket bioskop Liberty atau Tjahaja dan Taman Hiburan di kawasan Cicadas.

Setiap hari, ia menawarkan tiket kepada calon penonton. Namun seiring berjalannya waktu, keadaan ekonominya tidak kunjung membaik. Ia kemudian bergabung dengan sekelompok preman di Cicadas pada tahun 1970-an, yang akhirnya membawanya masuk ke dunia kriminal. Di masa itu, ia mulai melakukan kejahatan-kejahatan kecil di sekitar Cicadas hingga akhirnya meningkat menjadi aksi-aksi kriminal yang lebih besar.

BACA JUGA: Saritem Bandung, Lokalisasi Masa Kolonial Belanda

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.