Harga Beras Mahal Bikin Daya Beli Warga Bandung Barat Turun Drastis

Penulis: Masnur

penyebab harga beras mahal
Harga beras mahal bikin daya beli warga Bandung Barat menurun. (Foto: Tri/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Harga beras di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tak kunjung turun. Bahkan sekarang, pedagang di pasar tradisional sudah jarang yang menjual beras di bawah Rp 16.000 per kilogram.

Masih tingginya harga dan hilangnya beras murah di pasaran berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat. Dengan kondisi sulit seperti ini sudah jarang yang membeli karungan.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Budidaya Sorgum Buat Jadi Alternatif Beras

“Sekarang banyak yang membeli beras  setengah kilogram. Pembeli banyak yang malu-malu, mungkin karena tidak biasa membeli beras sebanyak itu. Kami  juga memahi,  uangnya mungkin  tidak cukup jadi beli hanya setengah kilogram,” kata Suhandi (40) salah seorang pedagang beras di Pasar Batujajar, Sabtu (17/2/2024).

Ia mengaku sedih dengan banyaknya warga yang hanya sanggup membeli beras setengah kilogram. Dalam keadaan normal tak pernah ada yang membeli di bawah 1 kilogram.

“Yang biasanya beli 5 kilogram, sekarang paling 2-3 kilogram. Begitupun pedagang nasi goreng maupun warung nasi, yang biasa beli 10 kilogram kini hanya 7-8 kilogram.

Turunnya daya beli masyarakat seiring dengan melambungnya harga beras di pasaran. Kini di kiosnya, Suhandi hanya menjual beras dengan dua harga, paling murah Rp 16.000 per kilogram dan tertinggi Rp 17.000 per kilogram.

“Banyak juga calon pembeli yang nanya-nanya dulu harga, kemudian pergi tapi balik lagi. Mungkin cari perbandingan ke kios lain, tapi harganya sama jadi balik lagi ke sini,” ujarnya.

Menurunnya daya beli masyarakat berpengaruh besar kepada penjualan. Ketika harga masih normal dalam sehari bisa menjual sampai 5 kuintal, tapi sekarang maksimal 3 kuintal

Ia mengungkapkan, beras yang kini dijual Rp 16.000 per kilogram biasanya dijual Rp 9.000-Rp 10.000 per kilogram.

“Sekarang mah hanya menjual beras lokal KBB, enggak ada beras dari luar. Beras yang dijual Rp 16.000 itu juga dari Gununghalu bukan dari luar daerah,” kata Suhendi.

Stok beras yang kini dimilikinya dibeli langsung dari petani Gununghalu masih berupa gabah. Beberapa waktu lalu di daerah tersebut ada yang sudah panen.

“Sekarang, para bandar berburu langsung ke petani yang sawahnya akan panen. Karena memang di grosir beras yang ada di kota,  informasinya, stoknya juga menipis. Tadinya kaya beras Gununghalu jarang ada bandar dari luar KBB yang sampai nyari ke sana. Tapi sekarang pada  berdatangan ke Gununghalu,” tuturnya.

Penyebab tingginya harga beras diduga sebagai dampak dari El Nino yang terjadi tahun 2023. Mengakibatkan banyak lahan pertanian yang kekeringan sehingga tidak bisa ditanami padi.

BACA JUGA: Bulog Jabar Pastikan Bantuan Pangan Beras Dilanjutkan Usai Pencoblosan

Pada akhir 2023 dan awal 2024 sudah ada beberapa lahan pertanian yang panen, seperti di Ngamprah, KBB. Karena panennya tidak merata di semua daerah sehingga tak bisa menurunkan harga.

“Perkiraan panen raya akan terjadi pada bulan puasa atau lebaran. Mudah-mudahan saja hasil panennya melimpah dan bisa menekan harga,” harapnya.

(Tri/Masnur)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.