BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan komitmennya untuk menjaga Kota Bandung dari praktik-praktik maksiat.
Dirinya menyebut Bandung sebagai kota agamis yang harus dijauhkan dari stigma negatif sebagai “kota maksiat.”
Erwin juga menyatakan pihaknya akan terus melakukan patroli dan pemeriksaan terhadap sejumlah lokasi yang disinyalir menjadi tempat prostitusi dan pelanggaran norma sosial lainnya.
“Saya akan terus keliling, memeriksa kos-kosan, apartemen, hingga hotel yang dipakai tempat maksiat. Saya tidak mau Bandung jadi kota maksiat. Bandung itu kota agamis, tapi nyatanya masih ada tempat seperti itu,” kata Erwin, Selasa (19/8/2025).
Erwin menegaskan langkah penertiban ini bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata yang sudah dilakukan bersama aparat penegak hukum dan Satpol PP.
“Insya Allah kita terus cek kalau terbukti ya nanti kita gerebek,” tegasnya.
Menurutnya, banyak laporan masyarakat yang masuk mengenai tempat-tempat yang disalahgunakan. Mulai dari peredaran minuman keras, obat-obatan terlarang, hingga praktik prostitusi terselubung.
“Bahkan ada tempat pijat yang ngaku biasa, tapi pas dicek ada kondom. Ya kan jelas itu untuk apa,” ucapnya.
Beberapa lokasi yang diduga melanggar belum bisa dibuka ke publik karena masih dalam tahap pemantauan. Namun Erwin memastikan semua yang mencurigakan akan masuk radar pengawasan Pemkot.
Baca Juga:
Keterbukaan Informasi Merupakan Cermin Evaluasi Layanan Pemkot
Erwin juga menyebut ketertiban umum di Bandung akan terus dijaga. Dirinya menyampaikan pihaknya juga telah menertibkan reklame ilegal sebagai bagian dari upaya menjaga estetika dan keteraturan kota.
“Insya Allah istiqomah, continue, persisten. Kita akan terus bergerak,” ujarnya.
Sebagai Ketua Yustisi Penegakan Perda, Erwin menegaskan pihaknya bersama Satpol PP dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan menjalankan amanah amar makruf nahi mungkar secara konsisten.
“Mungkin ada yang bilang hasilnya belum maksimal. Tapi kita jalan step by step, pelan tapi pasti. Intinya, kami akan terus bergerak menghentikan praktik maksiat di Bandung,” pungkasnya.
(Kyy/Budis)