JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Adies Kadir menanggapi keinginan Presiden ke-7 Jokowi dalam membentuk partai super Tbk sebagai partai terbuka untuk siapa saja.
Ia menyambut positif mengenai wacana pembentukan partai super Tbk itu, asalkan sesuai dengan aturan-aturan berlaku.
“Ya ini kan sah-sah saja setiap orang berhak membuat partai politik di Indonesia asalkan memenuhi syarat-syarat, syarat-syaratnya terpenuhi. Mau model apa partainya, mau terbuka, mau tertutup, ya terserah mereka,” kata Adies Kadir dalam keterangannya, dikutip Kamis (07/03/2025).
Diketahui sebelumnya, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi mengklaim, belum lama bertemu dengan Presiden ketujuh Jokowi, yang membahas soal partai super Tbk.
Budi tak menjelaskan detail soal partai super Tbk, yang akan dibentuk oleh Jokowi. Ia hanya menyebut, partai itu merupakan partai rakyat.
BACA JUGA:
Ini Bunyi Olok-olok Mardani PKS yang Diadukan Partai Gelora ke MKD DPR
Partai Gelora Siap Dukung Prabowo Pilpres 2029, tapi dengan 1 Syarat Ini!
“Partai super Tbk, yaudah terjemahin aja. Partai dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat,” ungkap Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 20 Februari 2025.
Tanggapan PKB soal Partai Super Tbk
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cucun Ahmad Syamsurijal menanggapi, kabar gagasan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait partai super TBK.
“Kan ada wacanaya menggabungkan seperti partai Super Tbk kayak gitu, ya ini kan bukan perusahaan,” kata Cucun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Ia melanjutkan, seluruhnya memiliki hak untuk membentuk suatu partai, tetapi tetap berada pada koridor aturan yang berlaku.
“Kalau dari kita ya orang mau bikin partai silakan saja sesuai dengan aturan undang-undang yang ada misalkan partai politik,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Cucun Ahmad, pada dasarnya siapun berhak mengkaji gagasan partai super Tbk seperti yang diusulkan Jokowi.
“Ya silakan, bukan kita, kalau kita udah punya partai ngapain dikaji, yang mau bikin partai ya suruh kaji itu,” pungkasnya.
(Saepul/Budis)