BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gerhana matahari parsial akan terjadi di titik terendah orbit bulan pada Minggu (21/9/2025).
Gerhana akan terlihat di sebagian besar Oseania dan Antartika, dengan cakupan hingga 80% terlihat di titik paling selatan Selandia baru dan di Pulau Stewart pada pagi hari 22 September 2025 waktu setempat.
Apa Itu Gerhana Matahari Parsial?
Gerhana matahari parsial terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga menutupi sebagian atau seluruh bayangan matahari bagi pengamat di bumi.
Sementara gerhana matahari sebagian terjadi di wilayah kutub bumi ketika pusat bayangan bulan tidak mengenai bumi.
Hal menarik dari gerhana matahari parsial pada 21 September 2025 adalah merupakan bagian dari musim gerhana. Maksud dari musim gerhana adalah periode ketika gerhana terjadi kira-kira setiap enam bulan.
Hanya dua atau terkadang tiga musim gerhana yang terjadi setiap tahun. Setiap musim berlangsung sekitar 35 hari atau berulang kurang dari enam bulan (173 hari) kemudian sehingga selalu terjadi dua musim gerhana penuh setiap tahun.
Dua atau tiga gerhana terjadi setiap musim gerhana. Sepanjang bulan September 2025 dua gerhana terjadi, yakni gerhana bulan pada 7 September 2025 lalu dan gerhana matahari sebagian pada 21 September 2025.
Peristiwa gerhana sebagian 21 September 2025 akan menjadi gerhana matahari kedua dan terakhir di tahun 2025.
Selain itu, gerhana ini juga akan terjadi sehari sebelum ekuinoks (matahari melintasi ekuator sehingga siang dan malam bagi tempat-tempat di lintang O° sama panjang).
Apakah Gerhana Matahari Parsial Terlihat di Indonesia?
Sayangnya, Indonesia bukan termasuk negara yang dapat melihat fenomena gerhana sebagian pada 21 September 2025 ini. Wilayah paling dekat Indonesia yang dapat melihat gerhana ini adalah Australia.
Mengutip Space, gerhana sebagian maksimum 80% akan terlihat dari Samudera Selatan di tengah antara Selandia Baru dan sebagian besar wilayah Antartika yang terpencil.
Sementara itu, Semenanjung Antartika yang lebih sering dikunjungi hanya mengalami gerhana sebagian 12% sebelum matahari terbenam.
Berikut ini daftar negara atau tempat-tempat yang mengalami gerhana sebagian pada 21 September 2025 mendatang beserta durasi dan cakupan maksimalnya:
- Funafuti, Tuvalu: 56 menit, 9,04%
- Fakaofo, Tokelau: 1 jam 21 menit, 8,95%
- Mata Utu, Wallis et Futuna: 1 jam 32 menit, 17,08%
- Apia, Samoa: 1 jam 39 menit, 16.87%
- Pago Pago, Samoa Amerika: 1 jam 41 menit, 17,29%
- Lautoka, Fiji: 1 jam 17 menit, 26,47%
- Nadi, Fiji: 1 jam 18 menit, 26,87%
- Suva, Fiji: 1 jam 23 menit, 27,41%
- Neiafu, Tonga: 1 jam 52 menit, 26,58%
- Alofi, Niue: 1 jam 55 menit, 25,63%
- Pangai, Tonga: 1 jam 59 menit, 28,89%
- Nuku’alofa, Tonga: 1 jam 59 menit, 31,66%
- Vaitape, French Polynesia: 1 jam 35 menit, 8,96%
- Papeete, French PolynesiaL 1 jam 35 menint, 8,37%
- Rarotonga, Cook Islands: 2 jam, 22,69%
- Port Vila, Vanuatu: 39 menit, 22,28%
- Kingston, Norfolk Island: 1 jam 5 menit, 49,07%
- Lunganbille, Vanuatu: 28 menit, 14,09%
- Noumea, New Caledonia: 42 menit, 29,77%
- Auckland, New Zealand: 1 jam 54 menit, 60,79%
- Wellington, New Zealand: 2 jam 4 menit, 66,25%
Baca Juga:
- Christchurch, New Zealand: 2 jam, 69,15%
- Chatham Islands, New Zealand: 2 jam 22 menit, 65,33%
- Lord Howe Island, Australia: 33 menit, 27,82%
- Macquarie Island, Australia: 1 jam 23 menit, 78,46%
- Sydney, Australia: 6 menit, 1,18%
- Canberra, Australia: 1 menit, 0,08%
- Hobart, Australia: 9 menit, 3,20%
- Zucchelli Station, Antartika: 2 jam 13 menit, 72,55%
- McMurdo Station, Antartika: 2 jam 12 menit, 69,26%
Menurut Time and Date, sebanyak 16,6 juta orang atau sekitar 0,20% populasi dunia akan dapat melihat gerhana matahari sebagian pada 21 September 2025.
Sementara itu, setidaknya 409 ribu orang atau sekitar 0,004% populasi dunia dapat melihat setidaknya 70% parsial dari gerhana matahari sebagian ini.
(Anisa Kholifatul Jannah)