BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua DPR RI Puan Maharani prihatin dengan meningkatnya jumlah perempuan yang terjebak dalam praktik pinjaman online (pinjol), khususnya yang menjadi kepala keluarga.
Puan menilai negara harus menghadirkan akses layanan finansial yang aman bagi bagi perempuan yang merupakan pilar utama ketahanan keluarga.
“Peningkatan jumlah perempuan, terutama perempuan kepala keluarga, yang terjebak dalam pinjaman online menunjukkan adanya ketidakberdayaan mereka dalam menghadapi situasi ekonomi yang sulit,” ujar Puan, Senin, (28/4/2025).
“Perempuan adalah agen pembangunan bangsa dan pilar ketahanan keluarga, dan kita tidak bisa membiarkan mereka terperangkap dalam siklus utang yang merugikan,” sambungnya.
Diketahui, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta sejak 2018 hingga 2024 menerima 1.944 pengaduan dari para korban pinjol dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dan luar Jabodetabek.
Sebanyak 1.208 (62,14 persen) dari korban adalah perempuan, sisanya 734 (37,76 persen) adalah laki-laki.
Hal yang sama juga diungkap penelitian dari Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia pada tahun 2022 yang menunjukkan perempuan mengakses pinjol untuk memenuhi kebutuhan keluarga, disusul kebutuhan pribadi, dan membuka usaha.
Namun pinjaman yang awalnya terlihat sebagai solusi cepat untuk mengatasi kebutuhan hidup sehari-hari, pada kenyataannya mengarah pada beban utang yang semakin besar akibat bunga yang tinggi dan proses pembayaran yang membingungkan.
Fenomena ini harus segera diatasi. Ia pun menekankan pentingnya layanan finansial yang lebih aman dan ramah bagi perempuan, terutama bagi perempuan sebagai kepala keluarga yang menopang kehidupan keluarganya.
“Negara harus memastikan memberikan akses terhadap layanan finansial yang lebih aman dan ramah bagi perempuan. Khususnya bagi perempuan sebagai kepala keluarga yang harus menjadi tulang punggung bagi anggota keluarganya,” kata Puan.
Baca Juga:
Koordinasi dengan Polisi KemenPPPA Tangani Sekeluarga Tewas Terjerat Pinjol Tangsel
Menteri Komdigi Meutya Hafid Langsung Tancap Gas, Berantas Judi Online dan Pinjol Ilegal!
Dia juga mendesak pemerintah dan lembaga terkait untuk segera memperketat regulasi terhadap industri pinjol serta mendorong penyediaan pinjaman dengan suku bunga yang lebih wajar. Puan juga meminta edukasi terhadap masyarakat terus dilakukan.
“Pentingnya edukasi kepada masyarakat, khususnya perempuan, mengenai risiko yang terkait dengan pinjol. Perempuan harus dilindungi dari praktik pinjol yang merugikan,” ucap Puan.
Puan memastikan DPR akan memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan perempuan-perempuan Indonesia.
Ia ingin perempuan terus berdaya dan berperan aktif dalam membangun keluarga dan bangsa tanpa dibebani utang yang membelenggu.
“Kami di DPR berkomitmen untuk memperjuangkan peraturan yang lebih ketat dalam pengawasan industri ini dan memastikan perempuan memiliki akses yang lebih baik untuk kebutuhan finansial mereka tanpa terjebak dalam utang,” kata Puan.
(Kaje)