BANDUNG,TM.ID: Pada 17 Oktober 2023, Paramount Plus akan merilis dokumenter berjudul “Crush,” mengangkat tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, yang merenggut ratusan nyawa. Dengan produser ternama Jeff Zimbalist dan Stu Schreiberg di belakang layar, dokumenter ini menjanjikan pengungkapan mendalam tentang malam perayaan yang berubah menjadi mimpi buruk. Berikut adalah kronologi peristiwa Tragedi Halloween Itaewon yang menyebabkan banyak korban jiwa saat perayaan Halloween.
Kronologi Tragedi Halloween Itaewon
Pada malam Sabtu, 29 Oktober 2022, Festival Halloween Itaewon menjadi perayaan perdana tanpa masker setelah tiga tahun terjebak pandemi Covid-19. Dengan lebih dari 100.000 pengunjung, otoritas mengirim lebih dari 200 petugas untuk menjaga keamanan. Tetapi pada malam itu di sebuah gang sempit di sebelah Hotel Hamilton, kerumunan tiba-tiba berdesakan.
BACA JUGA: Festival Budaya Korea Day Jabar Perkuat Hubungan Diplomatik Korsel-Indonesia
Gang yang hanya lebar sekitar empat meter menjadi tempat kekacauan, dengan orang-orang terjebak di antara kerumunan. Sehingga hal ini menyebabkan sejumlah orang mati lemas dan mengalami serangan jantung.
Saksi mata mencatat bahwa kondisi di gang sempit sudah menunjukkan tanda-tanda kerumunan tak biasa sebelum kejadian. Ratusan orang terdapat di gang tersebut, beberapa tidak dapat bergerak, dan situasi semakin memburuk. Insiden ini memicu efek domino tragis, dengan orang-orang terjatuh dan terinjak-injak.
Penyelidikan dan Angka Kematian Tragedi Halloween Itaewon
Melansir dari New York Times, jumlah korban tewas mencapai 159 orang, termasuk 26 warga negara asing. Penyelidikan menunjukkan sebagian besar korban meninggal karena mati lemas dan kerusakan otak akibat kekurangan oksigen. Pihak berwenang telah mengetahui potensi kerumunan selama perayaan Halloween di Itaewon namun gagal membuat rencana untuk mengendalikannya.
Panggilan panik masyarakat sejak pukul 18.34 tidak segera mendapat tanggapan, meninggalkan para pengunjung terjebak dalam kerumunan tak terkendali.
Kelalaian Otoritas dan Penyelamat
Meskipun sekitar 4.700 petugas kepolisian dengan keahlian pengendalian massa ditempatkan di sepanjang jalan lain, tak satu pun dari mereka dikirim ke Itaewon untuk mencegah kerumunan di malam pesta Halloween. Otoritas baru mulai menyelamatkan korban pada pukul 22.31 waktu setempat.
Tim penyelidik meminta jaksa penuntut untuk mendakwa 23 orang, termasuk petugas polisi, yang dituduh berkontribusi pada kematian massal ini. Kelalaian dalam menjalankan tugas resmi dan upaya menghancurkan bukti kriminal menjadi sorotan penyelidikan.
Tragedi Halloween Itaewon bukan hanya tentang malam yang berubah menjadi mimpi buruk, tetapi juga kegagalan otoritas yang mengecewakan. Dokumenter “Crush” diharapkan dapat mengungkap fakta dan kebenaran di balik peristiwa tragis ini.
(Kaje/Usamah)