BANDUNG,TM.ID: Faktor cuaca dan geografis menjadi penghambat distribusi logistik Pemilu 2024 ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), seperti yang terjadi di Papua.
Luther Baenal selaku Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Mimika, Papua Tengah mengatakan bahwa kondisi cuaca dan geografis di daerahnya tidak menentu.
Dengan demikian, waktu pendistribusian logistik Pemilu pun terpaksa harus digeser sampai H-7 pemungutan suara.
Luther menjelaskan, secara geografis di Kabupaten Mimika ada enam distrik yang berupa pegunungan dan enam distrik lagi pesisisr pantai.
Kondisi ini cukup menyulitkan, sehingga pendistribusian logistik harus bergeser seminggu menjelang pencoblosan untuk Pilpres 2024 pada 14 Feruari mendatang.
selanjutnya Luther mengatakan, pendistribusian logistik pada wilayah pesisir akan menggunakan perahu. Sedangkan untuk wilayah pegunungan akan menggunakna pesawat kecil.
Dari total 18 distri di Mimika secara keseluruhan, 12 distrik di antaranya berupa pantai dan pegunungan.
Untuk itu, dalam upaya mengantisipasi berbagai tantangan alam, pihaknya akan melakukan pendistribusian logistik pada H-7 dengan harapan aman dan lancar.
Untuk menjaga keamanan, pendistribusian logistik pemilu tersebut, sebut dia, mendapat pengawalan dari aparat TNI dan Polri. Aparat keamanan ini juga ditugaskan untuk mengamankan TPS atau tempat pemungutan suara.
BACA JUGA: KPU Menetapkan Teknis Debat Pilpres Ke-5 Tetap Sama
“Kami pastikan bahwa distribusi logistik pemilu yang berjalan aman dan lancar karena pihak keamanan dari TNI dan Polri siap untuk mengawal,” Jelas Luther, melansir Antara, Sabtu (27/1/2024).
Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu keputusan pendistribusian logistik pemilu ke kampung-kampung, terkait pihak ketiga dari KPU RI.
(Vini/Aak)