Eks PM Bangladesh Sheikh Hasina Tuding AS Berperan dalam Penggulingan Dirinya

Penulis: Saepul

sheikh hasina as
(X/Samia Suluhu)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina menuding Amerika Serikat (AS) menjadi tangan dingin dibalik penggulingan kekuasaannya.

Tuduhan ini datang setelah ia menolak untuk menyerahkan Pulau Saint Martin, sebuah wilayah strategis di Teluk Benggala, kepada Washington.

Tuduhan ini mengungkapkan kerumitan geopolitik yang sedangterjadi  di kawasan Asia Selatan, di mana kekuatan besar berlomba untuk memperoleh pengaruh.

Pulau Saint Martin, yang dikenal secara lokal sebagai Narikel Zinzira atau Pulau Kelapa adalah sebuah pulau kecil seluas tiga kilometer persegi di bagian timur laut Teluk Benggala.

BACA JUGA: Kerusuhan Bangladesh, Menlu Retno Siapkan Evakuasi Seluruh WNI

Pulau tersebut berada di sekitar sembilan kilometer selatan ujung semenanjung Cox’s Bazar-Teknaf, menjadikannya titik paling selatan dari Bangladesh.

Meskipun secara strategis tidak luas, posisi strategis pulau ini sangat penting karena potensinya untuk menjadi pangkalan militer yang bisa mengontrol wilayah Teluk Benggala.

Menurut laporan yang dipublikasikan oleh harian India, The Economic Times, Sheikh Hasina menuduh bahwa AS berupaya menggulingkannya dari kekuasaan karena penolakannya untuk menyerahkan Pulau Saint Martin.

Laporan tersebut mengutip sumber-sumber dekat Hasina yang mengatakan bahwa AS menawarkan dukungan politik sebagai imbalan atas penyerahan pulau tersebut.

Namun, Hasina memilih untuk tidak mengorbankan kedaulatan negaranya, meskipun tahu bahwa ini akan memperbesar risiko penggulingan dirinya.

Teluk Benggala adalah kawasan yang sangat penting dalam dinamika geopolitik global. Terletak di pertemuan Asia Selatan dan Asia Tenggara, wilayah ini menjadi pusat perhatian bagi berbagai kekuatan besar, termasuk AS, Cina, dan India.

Dengan akses langsung ke Samudra Hindia, kontrol atas Teluk Benggala memberikan keuntungan strategis yang signifikan, terutama dalam hal pengawasan lalu lintas maritim dan potensi sumber daya alam.

Pulau Saint Martin, meskipun kecil, merupakan aset strategis yang penting dalam konteks ini. Pengendalian atas pulau ini berarti pengendalian atas salah satu jalur laut tersibuk di dunia, serta kemampuan untuk mempengaruhi dinamika politik dan ekonomi di kawasan tersebut.

Tidak heran jika AS tertarik untuk mendapatkan pengaruh di pulau ini, terutama dalam konteks meningkatnya persaingan dengan Cina di Samudra Hindia.

Penggulingan Sheikh Hasina memiliki dampak yang luas, baik secara domestik maupun internasional. Di dalam negeri, pengunduran dirinya memicu kerusuhan politik yang meluas, dengan protes besar-besaran yang menuntut penghapusan sistem kuota dalam pekerjaan publik.

Menurut laporan, setidaknya 580 orang tewas sejak 16 Juli dalam protes menentang pemerintah Hasina, dengan puncaknya terjadi antara 4 dan 6 Agustus.

Penggulingan Hasina menimbulkan ketidakpastian politik di Bangladesh, sebuah negara yang telah lama menjadi sekutu penting bagi AS di Asia Selatan.

Dengan pembentukan pemerintahan transisi yang dipimpin oleh pemenang Hadiah Nobel Muhammad Yunus, masa depan politik Bangladesh tetap tidak pasti, dan pengaruh asing, terutama dari AS, akan terus dipantau dengan cermat.

Putra Hasina, Sajeeb Wazed, yang tinggal di AS, menanggapi laporan tentang pengunduran diri ibunya dengan menyatakan bahwa pernyataan tersebut sepenuhnya salah dan dibuat-buat.

Dia menegaskan bahwa Hasina tidak membuat pernyataan apa pun sebelum atau setelah meninggalkan Dhaka, menimbulkan spekulasi lebih lanjut tentang situasi politik yang sebenarnya terjadi di Bangladesh.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nadin Amizah
Nadin Amizah Blak-blakan Kecewa Dilecehkan Fans
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Satu Rumah Tertimpa Longsor di Cikidang Lembang
Jirayut Thailand
Jirayut Blak-Blakan Ungkap Tetap Pilih Jadi Warga Thailand
Pohon Banda Aceh
Pohon Hasan Ulee Lheue di Banda Aceh yang Viral Kini Ditebang Oknum Tak Bertanggung Jawab
nelayan pangandaran lobster tenggelam
Nelayan Pemburu Lobster di Pangandaran Masih Hilang, Tim SAR Perpanjang Operasi
Berita Lainnya

1

Tekan Harga Minyakita, Kemendag Siapkan Pola Distribusi Baru

2

Syarat dan Link Pendaftaran Pendamping Piala Presiden 2025

3

Pemerintah Pusat Bakal Berlakukan LPG Satu Harga Nasional

4

Link Live Streaming PSG vs Bayern Munchen Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

5

Cegah Banjir, PWI Kabupaten Bandung dan PRIMA Kolaborasi Normalisasi Saluran Air
Headline
Banjir Puncak Bogor - Instagram Info Puncak Bogor 1
Banjir Terjang Kawasan Puncak Bogor, Status Siaga 3 di Bendung Katulampa!
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 - Instagram Kemenbud
Konferensi Internasional Gau Maraja Maros 2025 Bahas Warisan Prasejarah Kelas Dunia
kakek indramayu gugat cucu
Tega! Kakek di Indramayu Gugat Cucunya yang Masih Berumur 12 Tahun, Perkara Sengketa Tanah
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus
Persib Realistis Tatap Piala Presiden 2025, Bojan Hodak: Ini Bukan Waktu Yang Bagus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.