Eks Jubir KPK Beri 9 Rekomendasi Tertulis Buat Yasin Limpo, Penyidik Sampai Tunjukan Ini

Penulis: Masnur

[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TM.ID: Mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah sudah menjalani pemeriksaan di KPK. Hal itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Bukan hanya dia saja, tapi penyidik KPK juga turut melakukan hal yang sama kepada eks pegawai komisi antirasuah lainnya yakni Rasamala Aritonang.

Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang diketahui mendapat kuasa sebagai pengacara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sejak tanggal 15 Juni 2023 lalu. Mereka berdua ditunjuk sebagai pengacara SYL ketika proses penyelidikan.

Namun setelah kasusnya naik menjadi penyidikan, Febri dan Rasamala belum mendapat kuasa lagi dari Yasin Limpo, untuk kembali menjadi penasehat hukumnya.

“Dalam proses pendampingan itu tadi juga dijelaskan kami melaksanakan tugas sesuai Undang-Undang mendapatkan informasi-informasi dokumen-dokumen yang kemudian kami susun dalam sebuah pendapat hukum, jadi ada legal opinion, itu yang kami susun. Dan itulah yang tadi dikonfirmasi oleh penyidik,” beber Febri kepada wartawan, di gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2023) kemarin.

BACA JUGA: Yasin Limpo Jadi Tersangka Dugaan Korupsi, Rocky Gerung: Mungkin Banyak Pro Anies

Febri mengatakan di dalam pemeriksaan tersebut dia ditunjukkan draf dokumen pendapat hukum. Dokumen itu ditemukan oleh penyidik pada saat penggeledahan di salah satu lokasi.

“Jadi lebih ke klarifikasi begitu, benar nggak ini disusun oleh tim saya dan Rasamala atau tidak. Tentu kami benarkan karena memang itu draf pendapat hukum yang kami susun secara profesional,” ungkap Febri.

Di dalam draf itu disebutkan kalau mereka memetakan beberapa titik rawan potensi masalah hukum.

Termasuk ada sembilan rekomendasi yang disampaikan kepada Mentan SYL secara tertulis.

“Sembilan rekomendasi itu poin pertamanya bagaimana memperkuat pengendalian sistem internal dan upaya pencegahan korupsi di Kementan. Jadi ada rinciannya itu sembilan poin,” kata Febri.

Itulah yang diklarifikasi oleh penyidik KPK kepada mereka. Febri mengatakan kalau dirinya juga memberikan salinan surat kuasa khusus yang diterima tanggal 15 Juni 2023 lalu, dalam tahap penyelidikan.

“Jadi yang di konfirmasi adalah draft pendapat hukum,” kata dia.

Adapun Sembilan rekomendasi yang disampaikan Febri dan tim kepada Mentan Syarul Yasin Limpo sebagai berikut:

  1. penguatan pengawas internal oleh inspektorat jenderal kementerian pertanian
  2. penguatan unit pengendalian gratifikasi di internal Kementerian Pertanian
  3. pembentukan penerapan dan pengawasan SOP terhadap tata kelola keuangan kementerian pertanian
  4. pembentukan penerapan dan pengawasan. Standard operating procedure untuk mencegah potensi conflict of interest dalam pelaksanaan kegiatan dan program Kementan
  5. penyesuaian SOP di Kementerian Pertanian dengan mengadopsi ISO 37001 sistem manajemen antisuap
  6. Melakukan pemetaan risiko terhadap regulasi2 di lingkungan kementerian pertanian yang berpotensi bermasalah dan disharmonisasi
  7. melanjutkan perbaikan dan menindaklanjuti hasil temuan audit BPK dan BPKD serta menindaklanjuti pemeriksaan inspektorat jenderal kementerian pertanian
  8. memperkuat koordinasi pencegahan korupsi dengan instansi pemerintah seperti Ombudsman RI, BPK RI, BPKP, dan KPK RI
  9. melibatkan masyarakat sipil yang terkait dengan isu pencegahan korupsi, perkebunan, pertanian, dan isu lainnya yang relevan untuk meningkatkan efektivitas penerapan good governance di Kementerian Pertanian

Sementara itu Febri mengungkap alasan dirinya dan Rasamala bersedia menjadi kuasa hukum Yasin Limpo. Keduanya cuma jadi kuasa hukum Yasin Limpo, ketika dugaan korupsi itu masih dalam proses penyelidikan.

BACA JUGA: 3 Orang Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi di Kementan, Ada Febri Diansyah

Ketika sudah naik ke tahap penyidikan, mereka berdua sampai sekarang belum mendapatkan lagi kuasa dari Mentan Yasin Limpo, buat menjadi penasehat hukum.

“Salah satu pertimbangan mengapa kami di tahap penyelidikan bersedia untuk memberikan pendampingan dan menjadi kuasa hukum, adalah satu, di tahap penyelidikan tersebut kami melihat isunya masih simpang siur. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian lebih jauh,” jelas Febri.

“Kami mendengar itu, terlepas dari kami setuju atau tidak dengan hal tersebut, sebagai advokat dan penegak hukum kami fokus dengan isu hukumnya. Isu hukumnya ditelusuri dengan cara penyusunan pendapt hukum tersebut. Itulah yang diatur dalam Undang-Undang Advokat 18 tahun 2023,” lanjut Febri menambahkan

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Vior Hamil
Vior Umumkan Hamil Pertama! Ngaku Dapat 'Keajaiban' Bareng Vincent
perkosaan massal 1998
PKB Desak Fadli Zon Ralat Pernyataan Soal Perkosaan Massal 1998
Lapas Indramayu panen selada bokor hidroponik
Di Balik Jeruji Besi, Warga Binaan Lapas Indramayu Sumringah Panen Selada Hidroponik
audio-overviews-google-testing-ai-podcasts-feature-for-search-results-techjuice-179842
Pencarian Google Kini Bernarasi, AI Ubah Jawaban Jadi Siniar Interaktif
daftar ketua umu PSI bro ron
Daftar Jadi Ketum PSI, Bro Ron: Saya Aktivis, Cara Saya Agak Kontroversial!
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

3

Cristiano Ronaldo Kirim Jersey Bertanda Tangan untuk Donald Trump, Begini Isinya

4

Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung

5

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!
Headline
PDIP tulis ulang sejarah
PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah Tandingan Usai Fadli Zon Hapus Perkosaan Massal 1998
dokter cabul cirebon
Lagi-lagi Kasus Dokter Cabul! Kali Ini di Cirebon, Nakes Perempuan Jadi Korban
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Al Hilal Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Manchester City
Link Live Streaming Manchester City vs Wydad Casablanca Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.