EIGER Kirim Tas untuk Siswa Sekolah Terpencil di Puncak Pegunungan Jawa Barat

Tas Sekolah EIGER
(Dok. EIGER Adventure)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Paras bahagia nampak dari para siswa dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cangkuang di Kampung Langkob, Desa Bojongsalam, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) , Jawa Barat, yang menyambut ramah rombongan EIGER Adventure dari Bandung. Tim EIGER Adventure membawa puluhan paket, di antaranya tas sekolah siswa-siswi MI Cangkuang.

Meski bangunan sekolah mereka hampir roboh, tetapi  tak pernah menyurutkan langkah mereka untuk tiap hari berangkat belajar menuju sekolah.

Menempuh perjalanan menuju sekolah tersebut membutuhkan waktu kurang lebih empat jam melalui jalur darat. Keluar dari Kota Bandung, menanjak ke jajaran pegunungan tinggi yang berbaris di bagian selatan Jawa Barat.

Tim EIGER Adventure di pekan ketiga September 2024 mempunya misi khusus, menjangkau lokasi terpencil yang berada di salah satu puncak pegunungan Selatan Bandung, tepatnya di perbatasan antara KBB dan Kabupaten Cianjur.

Tujuan Tim EIGER Adventure hanya satu, menyambung silaturahmi dengan puluhan siswa sekolah dan guru dari MI Cangkuang yang lokasi sekolah benar-benar berada di titik tertinggi dari desa-desa di sekelilingnya.

Jalan terjal berbatu hanya bisa dicapai menggunakan ojek motor dengan spesifikasi khusus agar sanggup melibas tanjakan berbatu dan curam berkilo-kilo meter sampai ke lokasi MI Cangkuang.

“Kami datang di musim kemarau, tidak terbayang bagaimana kesulitannya melintasi jalan ini di musim hujan yang licin,” tutur Ebenhard Ekaputra, CSR Officer PT Eigerindo MPI yang merupakan distributor tunggal brand EIGER Adventure.

Ebenhard mengatakan, mendatangi sekolah itu, selain bersilaturahmi tim EIGER juga membawa puluhan paket, di antaranya tas untuk anak-anak sekolah MI Cangkuang.

“Kami datang ke sini membawa paket berisi kurang lebih 70 tas EIGER untuk siswa dan 7 tas lainnya untuk guru juga kepala sekolah di lokasi terpencil ini,” ungkap Ebenhard.

BACA JUGA: Jadikan Traveling Lebih Praktis dengan 12 Backpack Eiger Ini

Ia menambahkan, informasi awal tentang sekolah ini diterima EIGER melalui jurnalis Pikiran Rakyat yang mewartakan tentang kondisi miris sekolah MI Cangkuang, lantai dan langit-langit bolong, tembok pun beberapa bagiannya roboh tak lagi bisa digunakan sebagai kelas.

“Informasi yang kami dapatkan bangunan sekolahnya hampir ambruk. Kami tidak menyangka masih ada bangunan sekolah yang kondisinya tak layak, namun semangat siswanya tak luntur untuk terus belajar. Apalagi lokasinya masih temasuk dalam wilayah Kabupaten Bandung Barat, meskipun berada di ujung pelosok, berbatasan dengan Cianjur, di area pegunungan yang terpencil,” cerita Ebenhard.

Ebenhard berharap, kedatangan EIGER Adventure ke sekolah ini bakal jadi pembuka jalan kebaikan bagi pihak lain yang ingin menengok langsung kondisi MI Cangkuang.

Bantuan yang diantar EIGER ke MI cangkuang memang tidak berhubungan dengan infrastruktur sekolah seperti kondisi kelas dan bangunan.

“Tetapi mudah-mudahan dengan datangnya kami ke sini, membuka jalan bagi pihak lain untuk sambung lagi kebaikannya sampai sini,” ujar Ebenhard.

Tuturan syukur disampaikan oleh Kepala Sekolah MI Cangkuang Asep Surahman. Ia menyampaikan, sudah belasan tahun sekolahnya tak tersentuh bantuan sama sekali.

“Sejak tahun 2000 sampai 2024, memang sekolah ini dikucilkan, belum ada bantuan. Sekarang alhamdulillah ada kiriman tas EIGER yang bagus. Anak-anak ini bisa menggunakan tas bagus seperti di daerah-daerah perkotaan. Saya berterima kasih kepada EIGER,” ungkap Asep.

Tawa ceria yang tulus dari anak-anak MI Cangkuang berhasil direkam dalam lensa kamera. Tak henti, mereka pun merapal ucapan syukur.

“Kami, tim EIGER Adventure pun berpamitan, kembali ke Bandung yang berjarak kurang lebih 70 Km dari lokasi terpencil ini. Semoga EIGER bisa kembali lagi ke sini. Sambung silaturahmi dengan anak-anak ini juga bapak dan ibu guru. Semoga keberkahan selalu dilimpahkan ke mereka, para pejuang pendidikan di pelosok, di puncak-puncak gunung terjal dan terpencil ini, semangat terus sekolahnya!” pungkas Ebenhard.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mengikat rambut kencang
Ikat Rambut Terlalu Kencang, Sebabkan Sakit Kepala?
Rumah Produksi Narkoba di Banten
Rumah Produksi Narkoba di Banten Berhasil Digerebek BNN
STTP kampanye
STTP Kampanye Itu Apa? Cek Penjelasannya!
PKKMB UHS
Di PKKMB Warek 1 UHS Beri Pesan "Tumbuhkan Rasa Seni, Ciptakan Estetika"
Tap MPR cabut gusdur
Istri Almarhum Gusdur Berharap Pencabutan TAP MPR Bukan Basa-basi Politik
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Indonesia U20 Vs Yaman U20 Selain Yalla Shoot

2

Geger! Minggu Pagi Penemuan 7 Mayat Terapung di Kali Bekasi

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Keruk Emas Ilegal di Kalbar, WNA asal Cina Rugikan Negara Rp 1 Triliun

5

Euforia Romantisme, Sheila on 7 'Tunggu Aku Di' Bandung Pukau 35 Ribu Penonton!
Headline
Museum MotoGP Pertama di Dunia
Pertamina MotoGP Experience Gallery, Museum MotoGP Pertama di Dunia
Momen Jokowi Nonton MotoGP hingga Serahkan Trofi
Momen Jokowi Nonton MotoGP hingga Serahkan Trofi
Gunung Lewotobi Lak-Laki Erupsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik 1 Km Diatas Puncak
Screenshot_20240929_191601_WhatsApp
Semarak Konser Sheila On 7 “Tunggu Aku Di Bandung” Bersama JNE