Efek Samping Diet Karbo Jika Dilakukan Berlebihan!

diet karbo-5
(Freepik)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Karbohidrat sering dianggap sebagai “Musuh” oleh sebagian orang yang berusaha menurunkan berat badan. Maka dari itu, diet karbo menjadi populer dan memiliki banyak jenis, seperti Paleo, Dukan, Atkins, dan South Beach. Namun, apakah ada efek samping dari diet karbo?

Pada dasarnya, setiap metode diet memiliki risiko efek samping, terutama jika dilakukan dengan cara yang salah atau berlebihan. Diet karbo pun tidak terkecuali, karena karbohidrat merupakan nutrisi penting yang mendukung fungsi tubuh.

Efek Samping Diet Karbo

Prinsip dasar dari diet karbo untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi asupan karbohidrat dari makanan. Contohnya, nasi, pasta, roti, sereal, serta buah dan sayuran yang mengandung karbohidrat. Pola makan ini biasanya tinggi protein dan lemak.

Kelelahan dan Sakit Kepala

Bagi mereka yang terbiasa mengonsumsi nasi atau sumber karbohidrat lainnya, diet ini bisa menjadi tantangan besar. Karena karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh. Ketika asupan karbohidrat tiba-tiba dikurangi secara drastis, berbagai efek samping bisa terjadi, seperti kelelahan, sakit kepala, bau mulut, kelelahan berlebihan, sembelit, atau diare.

Kekurangan Vitamin dan Mineral

Jika diet ini kita lakukan dalam jangka panjang, tubuh bisa kekurangan vitamin dan mineral, yang dapat menyebabkan pengeroposan tulang, gangguan pencernaan, dan berbagai penyakit kronis. Selain itu, diet karbohidrat juga tidak boleh untuk ibu hamil karena dapat membahayakan janin.

BACA JUGA: Manfaat Luar Biasa Diet Karbo, Kurangi Lemak Perut!

Efektivitas Diet Karbo dalam Penurunan Berat Badan

Dalam hal penurunan berat badan, diet karbohidrat mungkin efektif pada tahun pertama daripada diet rendah lemak. Namun, setelah satu tahun, penurunan berat badan dari kedua jenis diet ini cenderung sama. Karena sebagian besar penelitian tentang diet karbohidrat hanya berlangsung kurang dari satu tahun, belum jelas apakah diet ini aman untuk jangka panjang.

Para ahli percaya bahwa penggantian kalori dari karbohidrat ke lemak dan protein hewani dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Terlebih lagi, asupan protein yang tinggi juga tidak boleh untuk penderita penyakit ginjal.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap
Dapat Gelar Man Of The Match Hingga Pimpin Viking Clap, Kevin Mendoza Sampaikan Isi Hatinya
Mateo Kocijan absen
Dapat 4 Kartu Kuning, Mateo Kocijan Terpaksa Absen 1 Pertandingan
C2ED7629-D0C4-40F7-ADC5-E2406CEE1D5A
Gunung Dempo Meletus, Jalur Evakuasi Warga Disiapkan
bank bjb ASRRAT 2024
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
Klasemen PSBS Biak
Debutan Liga 1 Masuk 10 Besar Klasemen, PSBS Jadi Ancaman Tim Papan Atas
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
Dan Terjadi Lagi, Ini Alasan Persib Memarkir David da Silva
surat Suara tertukar, Pilkada 2024
Ribuan Surat Suara Pilkada 2024 Bogor Jabar dengan Serang Banten, Tertukar!
Empat Orang TewasTertimpa Longsor di Desa Harang Julu Padang Lawas
Empat Orang TewasTertimpa Longsor di Desa Harang Julu Padang Lawas
Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi selama Periode Nataru
BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi selama Periode Nataru