Apa Itu Tanatopraksi? Ada Dalam Proses Pemakaman Paus

Penulis: Anisa

paus fransiskus meninggal
(AFP)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ratusan ribu orang berdatangan ke Vatikan untuk memberi penghormatan terakhir pada Paus Fransiskus. Paus disemayamkan sampai Jumat (25/5/2025) dan dimakamkan pada Sabtu, untuk kemudian dikebumikan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia.

Bagi banyak umat Katolik yang taat, melihat Paus setelah wafat bukan sekadar ritual, melainkan sebuah tindakan yang sarat makna spiritual dan ungkapan rasa hormat.

Agar umat dapat melihatnya secara langsung, mendiang Paus Fransiskus telah menjalani teknik pengawetan bernama tanatopraksi, yang memungkinan jenazahnya yang terbaring di peti tidak rusak selama masa penghormatan terakhir.

Apa Itu Tanatopraksi?

Tanatopraksi bukanlah proses mumikasi, melainkan teknik pengawetan jenazah yang umumnya digunakan untuk keperluan ditampilkannya jenazah secara publik.

Praktik yang dianggap sebagai evolusi modern dari pembalseman, diatur secara hukum di Italia melalui undang-undang yang disahkan pada tahun 2022. Kelebihan dari metode tanatopraksi adalah penggunaan zat-zat yang tidak invasif dan lebih menghormati integritas tubuh manusia.

Teknik ini merupakan perawatan higienis yang memperlambat proses pembusukan, sehingga penampilan alami jenazah dapat dipertahankan selama beberapa hari.

Prosedurnya melibatkan penyuntikan cairan pengawet ke dalam sistem arteri, disinfeksi menyeluruh terhadap tubuh, penggunaan riasan korektif, serta pengaturan posisi tangan dan wajah untuk menciptakan kesan yang tenang dan damai.

Baca Juga:

Ternyata Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Patu-Paru, Kok Bisa?

Apa Itu Pneumonia? Dialami Paus Fransiskus Sebelum Meninggal

Penggunaan tanatopraxis memiliki sejarah panjang di Gereja Katolik. Selama berabad-abad, jenazah paus diawetkan karena alasan spiritual dan tuntutan praktis penghormatan publik, serta durasi upacara pemakaman.

Di masa lalu, paus menjalani pembalsaman. Ini teknik yang lebih invasif yang melibatkan pengangkatan organ dalam dan penyuntikan zat, seperti formalin dan alkohol.

Namun, seiring berjalannya waktu, perhatian yang lebih besar diberikan kepada martabat tubuh manusia. Ini mendorong gereja menggunakan metode yang lebih bijaksana dan penuh rasa hormat.

(Kaje)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pembunuhan notaris
Kronologi Kasus Pembunuhan Notaris Wanita yang Dibuang ke Sungai Citarum Bekasi
Farhan Soroti Toilet Sekolah dan Larangan HP, Dua Fokus Baru Pendidikan Bandung
Farhan Soroti Toilet Sekolah dan Larangan HP, Dua Fokus Baru Pendidikan Bandung
Sherly Tjoanda
Sherly Tjoanda Akhirnya Buka Suara Soal Perjodohan dengan KDM
Brigadir nurhadi
Babak Baru! Polisi Tetapkan 2 Perwira Sebagai Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi
Jadi Tuan Rumah Play-Off ACL 2, Persib Bandung Tak Ingin Kehilangan Momentum
Jadi Tuan Rumah Play-Off ACL 2, Persib Bandung Tak Ingin Kehilangan Momentum
Berita Lainnya

1

Wartawan TV Nasional Diintimidasi Saat Liput Aduan Orang Tua Siswa di Disdik Kota Bandung

2

Diduga Korupsi, Eks Menteri Rusia Ditemukan Tewas Tertembak Usai Dipecat Putin

3

Sosialisasi Revisi Perda Pendidikan, Fetty Anggraenidini: Regulasi Harus Ikuti Perkembangan Zaman

4

Resmi! Liga 1 Berganti Nama Jadi BRI Super League, Klub Bisa Kontrak 11 Pemain Asing

5

Demi Hindari Pemeriksaan Dana Rp 33 M, Bendahara KPU Buru Maluku Bakar Kantor
Headline
Uji Coba Biodigester di Pasar Gedebage, Solusi Sampah Kota Bandung Mulai Diuji Lapangan
Uji Coba Biodigester di Pasar Gedebage, Solusi Sampah Kota Bandung Mulai Diuji Lapangan
Indonesia vs Thailand
Link Live Streaming Timnas Voli Indonesia vs Thailand SEA V League 2025 Selain Yalla Shoot
SPMB Jabar 2025
Hasil SPMB Jabar 2025 Tahap Dua Diumumkan, Wajib Daftar Ulang!
gempa bumi banten
Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Sumur Banten, Terasa Hingga Lampung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.