BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Ketua I DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani, melakukan inspeksi mendadak ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur. Sidak tersebut dilakukan untuk meninjau secara langsung kondisi fasilitas sekaligus sistem pengelolaan sampah di kawasan tersebut.
Dalam agenda itu, Harry juga bertemu dengan Kepala UPT TPA Kopi Luhur, Jawahir, untuk memantau perkembangan perbaikan yang tengah berlangsung di lapangan.
“Kita lihat memang sudah cukup banyak perbaikan, walaupun belum semuanya selesai. Kendala utama masih ada pada alat urukan,” ucap Harry, Selasa (30/9/2025).
Selain persoalan peralatan, Harry juga menekankan pentingnya pembangunan jalan cor menuju TPA. Ia menilai, akses jalan yang masih terbatas dapat menyulitkan armada pengangkut sampah, khususnya ketika musim hujan tiba.
“Kalau hujan, jalan licin dan truk bisa tergelincir. Akibatnya, sampah bisa menumpuk di luar area TPA. Ini harus jadi perhatian serius untuk segera dianggarkan,” tegasnya.
Harry juga berencana meninjau rumah warga di sekitar TPA yang terdampak air lindi untuk memastikan keluhan masyarakat benar-benar ditangani.
Terkait teknis pengelolaan sampah, ia mengingatkan agar TPA tidak lagi menggunakan sistem open dumping. Pemerintah, kata Harry, wajib beralih ke metode controlled landfill sesuai aturan yang berlaku.
“Kalau Desember masih open dumping, tempat ini tidak boleh beroperasi lagi. Jadi, ini pekerjaan berat bagi UPT TPA untuk segera menutup area pembuangan sesuai standar,” jelasnya.
Harry berharap perbaikan berkelanjutan dapat membuat TPA Kopi Luhur lebih tertata, ramah lingkungan, serta tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat sekitar.
Kepala UPT TPA Kopi Luhur, Jawahir, mengakui bahwa akses jalan masih menjadi kendala utama. Jalan yang licin kerap membuat truk pengangkut sampah tergelincir sehingga proses pembuangan terhambat.
“Ketika musim hujan, banyak kendaraan yang selip dan tidak mampu menanjak. Kami berharap pemerintah segera melakukan pengecoran agar operasional bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Jawahir juga menjelaskan kondisi armada dan alat berat yang tersedia, di antaranya dua unit dump truck, satu truk tangki air, dua bulldozer, dan dua excavator. Namun, sebagian peralatan sudah berusia tua sehingga fungsinya tidak maksimal.
Baca Juga:
Pengurangan Kuota TPA Sarimukti, Bandung Berisiko Timbun 10 Ribu Ton Sampah per Bulan
Gunungan Sampah di TPA Seluruh Indonesia Capai 1,7 Miliar Ton, Pemerintah Siapkan Teknologi WTE
“Jumlahnya sebenarnya sudah mencukupi, alhamdulillah. Hanya saja, ada dua alat yang usianya cukup tua. Dari tiga unit baru, hanya dua yang bisa digunakan, sementara satu wheel loader tidak bisa difungsikan untuk penanganan sampah,” paparnya.
Ia menambahkan, wheel loader tersebut hanya dapat dipakai untuk pekerjaan lain, seperti kerja bakti atau urugan tanah, sehingga tidak efektif menunjang penanganan sampah di TPA.
(Virdiya/Aak)