BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Komisi III DPR RI, Lola Nelria Oktavia, mendesak agar TNI dan Polri bersikap transparan dalam menangani insiden tragis ledakan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menewaskan 13 orang, termasuk empat prajurit TNI, Senin (12/5/2025)
Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin malam, Lola menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi tersebut dan menekankan perlunya evaluasi serius dalam sistem pengelolaan dan pemusnahan amunisi oleh aparat.
“TNI dan Polri diharapkan dapat memberikan transparansi dalam penanganan kasus ini, sekaligus memperbaiki sistem keamanan dalam pengelolaan amunisi. Jangan sampai kejadian serupa terulang atau terjadi di tempat lain,” kata Lola.
Sebagai legislator Partai Nasdem dari daerah pemilihan Jawa Barat XI (Garut, Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya), Lola menyatakan dirinya telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian setempat dan menyoroti bahwa kegiatan pemusnahan amunisi bukan kali pertama dilakukan di wilayah tersebut.
“Seharusnya kegiatan ini sudah melalui pertimbangan matang, baik dari aspek teknis, keamanan, hingga kesiapan personel. Jarak lokasi dari Polres juga cukup jauh, sekitar tiga jam. Ini perlu menjadi bahan evaluasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lola mengimbau agar masyarakat menahan diri dan tidak berspekulasi sebelum hasil investigasi resmi diumumkan.
“Mari kita tunggu hasil investigasi resmi untuk memastikan keadilan bagi para korban. Tidak perlu ada spekulasi yang terlalu dini atas peristiwa ini,” tegasnya.
Tak lupa, ia menyampaikan belasungkawa mendalam untuk seluruh korban yang meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Baca Juga:
BREAKING NEWS! Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut Tewaskan 11 Orang
Fakta 11 Orang Meninggal Dunia Setelah Pemusnahan Amunisi Tidak Layak Pakai di Garut Meledak
“Tragedi di Garut ini menyisakan luka mendalam, baik bagi keluarga korban maupun masyarakat luas. Untuk para korban yang meninggal, semoga husnul khotimah. Mari bersama-sama kita doakan yang terbaik untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan,” ucapnya penuh haru.
Ia juga berharap para korban luka segera mendapatkan penanganan medis terbaik agar angka korban jiwa tidak terus bertambah.
Sebelumnya, pihak TNI telah mengonfirmasi bahwa insiden ledakan terjadi pada pukul 09.30 WIB, saat proses pemusnahan amunisi kadaluarsa milik Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III, Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad).
Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk proses autopsi dan identifikasi.
(Kaje)