BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang mengancam tumbuh kembang anak di Indonesia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kelompok 29 KKN Universitas Bhakti Kencana yang diketuai Fakhri Faizal Al-Hawari mahasiswa semester 4 Program Studi S1 Farmasi Universitas Bhakti Kencana, tercatat 3 kasus stunting dan 6 kasus risiko stunting di Dusun Cisereh RW 08 dan RW 09, Desa Mandalahaji, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung. Kondisi ini menunjukkan pentingnya intervensi edukasi gizi yang lebih intensif dan terarah.
Melihat situasi tersebut, tim dosen yang terdiri dari 5 dosen Program Studi DIII Kebidanan Universitas Bhakti Kencana Kampus Kendal bersama 18 mahasiswa KKN melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Edukasi Gizi Cerdas”. Program ini difokuskan pada peningkatan pemahaman ibu balita dan kader posyandu tentang gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK): kunci pencegahan stunting serta demonstrasi pembuatan cemilan sehat berbahan pangan lokal.
Edukasi dan Demonstrasi Interaktif
Kegiatan ini berlangsung pada hari Jum’at/tanggal 22 Agustus 2025 di Madrasah Pesantren Misbahul Falah Dusun Cisereh diikuti oleh 45 peserta. Materi gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK): Kunci Pencegahan Stunting disampaikan oleh Ibu Pujiati Setyaningsih, S.Si.T., M.Kes. perwakilan dari tim dosen sedangkan mahasiswa KKN mendemonstrasikan pembuatan cemilan sehat berbahan ubi kukus dengan topping fla keju dan atau coklat lumer.

Hasil
Para kader dan ibu balita tampak antusias mengikuti rangkaian acara. Peserta aktif bertanya, memperhatikan demontrasi dan bersemangat saat mencoba cemilan sehat yang dibuat. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test didapat kenaikan score 31 poin, hal ini menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai gizi pada 1000 HPK, peserta juga memberikan repon positif terhadap menu cemilan sehat karena bahan mudah didapat, mudah pembuatannya dan mempunyai rasa yang enak sehingga akan digemari anak-anak.
Harapan
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan tenaga kesehatan dalam mendukung program nasional pencegahan stunting. “Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan yang bisa diterapkan di rumah-rumah dan posyandu, sehingga generasi mendatang terbebas dari ancaman stunting,” tambah perwakilan tim dosen.
Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Dengan semangat kebersamaan, program “Edukasi Gizi Cerdas” membuktikan bahwa langkah kecil dari tingkat desa dapat memberi dampak besar bagi kualitas kesehatan anak-anak Indonesia di masa depan.
Penulis: Shinta Ayu Nani, S.S.T., M.Kes
Dosen Prodi DIII Kebidanan Universitas Bhakti Kencana Kampus Kendal