BANDUNG,TM.ID: Hasrat para metalhead (sebutan penggemar musik metal) mereguk hantaman musik cadas kembali terpuaskan di perhelatan DOOMSDAY OPEN AIR yang digelar di Lapangan SECAPA AD, Kota Bandung pada Sabtu (23/9/2023).
Panasnya sengatan matahari seolah tak mampu meleburkan antusias para metalhead yang sengaja tiba lebih awal untuk menikmati aksi band pujaan mereka di venue DOOMSDAY OPEN AIR 2023 yang menyuguhkan dua panggung megah bernama Destruction Stage dan Apocalypse Stage.
Salah satu band yang tampil siang itu adalah Teenage Death Star. Aksi liar para personil super grup ini sontak memacu energi para penonton yang tak henti berteriak menyanyikan lirik lagu band yang anti skill ini.
Kemudian, ada KOIL yang sepertinya sengaja menyulut energi para metalhead untuk tak berhenti bersenang-senang. Penampilan tematik Koil yang matang serta kualitas musik yang semakin detil sore itu menjadi salah satu penampilan terbaik mereka.
Seakan hanyut bersama euphoria penggemar garis kerasnya, di akhir penampilan sang vokalis Otong pun menghantamkan gitar “ganja” ikoniknya ke lantai hingga hancur. Sekali lagi, Koil berhasil memuaskan para metalhead lewat aksi panggungnya.
Ketika langit mulai gelap stage tetiba dipenuhi pekatnya wangi asap dupa, saatnya Jasad mengambil alih panggung dengan sadisnya hentakan musik death metal.
Para penonton pun semakin menggila memadati area moshpit. Ujung besi pemabatas pun seakan menjadi altar dengan berjajarnya metal head yang tak henti melakukan headbang.
Setelah dihibur penampilan Hari Generasi di Lounge stage, saatnya band raksasa Burgerkill membakar panggung DOOMSDAY.
Menjadi salah satu band yang paling dinanti, Burgerkill tak pernah gagal menyuguhkan aksi panggung yang apik tanpa celah.
BACA JUGA: Tegas! Gitaris The Strokes Jamin Bandnya Tak Akan Bubar
Ditengah pertunjukan, para personel Burgerkil seakan menyatu dengan para Begundal (sebutan penggemar Burgerkill) mempersembahkan lagu “Tiga Titik Hitam” untuk mendiang Ivan Scumbag.
Kemudian tanpa peringatan, Komunal tampil provokatif lewat brutalnya musik trash dengan lirik jenius dibalut kemarahan atas kondisi sosial yang masih relevan sampai saat ini.
Sayatan distorsi Anwar Sadath, padatnya bass Arief Khomani, hentakan drum Harry Reza dan beratnya teriakan sang vokalis Doddy Hamson menghantarkan energi Para metalhead yang membuncah untuk melakukan violence dance di area moshpit.
Selanjutnya, frekuensi para penonton sedikit dilandaikan lewat irama rock steady dari Shaggydog yang mengalun menyenangkan.
Ratusan metal head tanpa terkecuali asik bernyanyi sambil skanking menikmati asiknya musik band yang berasal dari Jogja tersebut.
Menjadi band penutup, Seringai kembali memicu adrenalin para metalhead untuk kembali merasakan euphoria musik cadas.
Para metalhead sontak membuat circle pit untuk membenturkan tubuh dihantarkan gagahnya musik Seringai lewat audio apik dan tatanan panggung yang mewah.
DOOMSDAY OPEN AIR mungkin menjadi konser musik cadas yang terbaik di Kota Bandung pada di tahun 2023. Terbukti dengan jumlah dan luarbiasanya antusias para penonton yang hadir. Tak Hanya itu, megahnya panggung dan kualitas audio pun tak mengecewakan ditambah tempat penyelenggaraan di venue yang terhitung aman dan bersih. Mari kita tunggu untuk gelaran DOOMSDAY OPEN AIR di tahun 2024!
(Dist)