BOGOR,TMID: Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat (Jabar) Prima Mayaningtias menyatakan, saat ini persoalan sampah di Jabar belum terkelola dengan baik. Pasalnya, pemerintah kota/kabupaten masih bertumpu pada tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS) regional. Sedangkan, produksi sampah di Jabar mencapai 25 ribu ton per hari.
“Belum terkelola dengan baik pada konsep pengurangan, karena kami mencatat di hilirnya hampir 80-90 persen seluruhnya terbuang sampai di regional kami,” ujar Prima, melansir Antara, Rabu (21/2/2024).
Prima menyebutkan, ada beberapa permasalahan yang hingga kini belum terpecahkan, seperti besaran tipping fee atau bea gerbang yang dikeluarkan pemerintah ke pihak pengolah sampah. Kemudian sarana prasarana hingga aspek kelembagaan yang tata kelolanya tidak maksimal.
BACA JUGA: Soal Pengelolaan Sampah, DLH Jabar Ingatkan Kabupaten Bandung dan KBB
Prima juga mengingatkan, untuk target pengurangan sampah hingga 30 persen pada tahun 2025 di seluruh pemerintah kabupaten/kota yang merupakan Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada) 2025 yang harus dicapai.
“Hal itu menjadi PR (pekerjaan rumah) kami untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk pengurangan 30 persen timbulan sampah pada 2025,” ujar Prima.
Dengan begitu, lanjut Prima, harus adanya komitmen yang cukup tinggi dari para pemangku kebijakan untuk menangani persoalan sampah secara menyeluruh.
“Jadi, masalah lingkungan itu khususnya sampah kalau sudah terjadi (peristiwa bencana) baru semua sadar. Jadi, sampai saat ini belum ada konsep yang preventif,” ucapnya.
Prima juga mengatakan, dibutuhkan komitmen tinggi para pemangku kepentingan yang berkaitan dengan porsi anggaran penanganan lingkungan yang masih minim jika dibandingkan sektor lainnya.
“Implikasinya adalah ke anggaran yang harus mencukupi untuk mengelola sampah. Memang perlu didorong oleh keputusan-keputusan politik, didorong dari atas,” tukasnya.
(Budis)