BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung telah menyiapkan beberapa persiapan menjelang hari raya Idul Adha seperti diantaranya membagi tim menjadi dua, yakni memeriksa keadaan hewan yang masih hidup hingga memeriksa daging hewan yang sudah di sembelih.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan tim pemeriksa hewan kurban yang terbagi menjadi dua tim, diantaranya yakni, tim antemortem dan postmortem.
“Kami seperti biasa sudah menyiapkan tim pemeriksa hewan qurban, terbagi menjadi dua ada tim antemortem, tim pemeriksa sebelum hewan disembelih jadi dalam kondisi hidup, juga tim postmortem nanti setelah hewan disembelih,” kata Wilsandi, Senin (27/5/2024).
BACA JUGA: Tips Memilih Hewan Kurban Sesuai Syariat Islam dan Bebas PMK
Adapun personel yang diturunkan pada persiapan Idul Adha tahun ini, Wilsandi mengaku, pihaknya menurunkan 90 orang personel dari DKPP.
Selain itu, pihaknya juga di bantu oleh Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat 1 dan dari Telkom University.
“Kita turunkan personel 90 orang dari DKPP, terus ada bantuan juga dari teman-teman PDHI Jabar 1 dari program studi kedokteran hewan. Juga dari teman-temen Telkom University,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga mempunyai aplikasi E-selamat yang dimana aplikasi tersebut dapat memuat data hewan kurban yang telah diperiksa.
“Kita menggunakan aplikasi E-selamat. Jadi nanti aplikasi tersebut bisa digunakan untuk masyarakat Kota Bandung sebagai salah satu acuan kalau mau membeli hewan kurban yang sudah diperiksa oleh kami. Jadi nanti setiap hewan kurban dipasangi kalung yang ada barcodenya,” ujarnya.
Wilsandi menjelaskan, barcode tersebut hanya berlaku untuk satu hewan yang sudah terdata. Oleh karena itu, menurutnya akan sangat sulit jika hewan tersebut ditukar atau tertukar.
“Nah barcode ini hanya berlaku untuk hewan tersebut, karena di barcode itu tercantum sampai ke fotonya, jadi akan sulit untuk bisa ditukar si kartu kalung sehatnya, jadi nanti masyarakat tinddal mendownload aplikasi E-selamat tersebut dan men-scan nanti muncul data-data mulai dari penjual, asal, dan status kesehatan hewannya secara antemortem dapat muncul data-datanya,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Usk)