JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat menyinggung proses hukum yang menimpa mantan Menteri Perdagangan periode 2015–2016, Thomas Lembong dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Ia menilai, keduanya menjadi korban ketidakadilan dalam proses hukum lantaran tidak sejalan dengan arah politik yang ada. Sebab, menurutnya, terdapat sejumlah kasus besar yang jelas-jelas berdampak merugikan negara hingga triliunan rupiah justru tidak mendapatkan perhatian serius.
“Yang mengkritik, yang berbeda dikriminalkan, cari-cari salahnya sampai ketemu. Masukkan penjara. Kemarin terjadi kasus Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto, dicari-cari sampai ketemu (kesalahannya), dimasukkan penjara,” ujar Djarot Saiful Hidayat dalam sebuah diskusi bertajuk ‘27 Juli 1996 Sebagai Tonggak Demokrasi Indonesia’, yang digelar di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (27/7/2025).
Ia mencermati sejumlah kasus besar yang menurutnya tidak mendapatkan penanganan serius. Djarot menyebut, skandal minyak goreng, dugaan gratifikasi terkait penggunaan pesawat jet pribadi, serta praktik korupsi dalam pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara sebagai contoh kasus yang justru tidak tersentuh hukum hingga level tinggi.
BACA JUGA:
ICW Kritik Hukuman Hasto Diperingan Dalih Mengabdi pada Negara
Harap Tak Dikriminalisasi Politik, Pengacara Hasto: Cukup Tom Lembong
Ia kemudian mengutip pepatah untuk menggambarkan situasi tersebut: “Seperti pepatah, gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kutu di seberang pulau kelihatan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Djarot juga mengkritisi penggunaan cara-cara represif demi meraih atau mempertahankan kekuasaan. Ia menekankan bahwa dalam negara yang berdasarkan Pancasila, tidak seharusnya konstitusi direkayasa untuk menekan kelompok-kelompok yang bersikap kritis terhadap penguasa.
“Orang ingin kaya boleh, tapi cara untuk memperoleh kekuasaan harus benar, jangan sampai memperoleh kekuasaan dengan cara yang menyimpang apalagi dengan merekayasa konstitusi, apalagi dengan menekan dan mengintimidasi siapapun yang tidak setuju dengan penguasa saat ini,” tegas Djarot.
(Saepul)