BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kala Madali Bramantyo, putri pasangan selebriti Hanung Bramantyo dan Zaskia Adya Mecca, tengah menarik perhatian dunia sepak bola. Bakatnya yang cemerlang telah menarik perhatian pemandu bakat Eropa, bahkan hingga menjalani trial di Portugal selama seminggu.
“Coba trial dulu, latihan bola di situ. Gimana sih, dia bisa beradaptasi dengan keadaan di sana. Ternyata, anaknya suka,” kata Hanung Bramantyo di Metropole XXI, Cikini, Jakarta, Rabu (22/1/2025), menceritakan pengalaman Kala di Portugal.
Kesuksesan trial ini membuka peluang sang putri untuk melanjutkan pendidikan sepak bola di Inggris, sebuah langkah yang didukung penuh oleh Hanung.
Namun, dukungan penuh tersebut tidak sepenuhnya dirasakan oleh Zaskia Adya Mecca. Sebagai ibu, Zaskia mengungkapkan kekhawatirannya untuk melepas Kala ke Inggris.
“Kalau Zaskia, kayaknya nggak sampai hati untuk terpisah seperti itu,” kata Hanung, mewakili perasaan sang istri.
Kekhawatiran Zaskia berakar pada beberapa faktor kunci. Pertama, pendidikan agama Kala di lingkungan yang berbeda budaya.
“Pasti pertama adalah agama. Nanti yang ngajarin agama siapa,” jelas Hanung.
BACA JUGA : Hanung Bramantyo Klarifikasi Soal Rayakan Natal di Vatikan
Selain itu, Zaskia juga khawatir akan kesulitan adaptasi Kala dengan budaya Eropa yang jauh berbeda dengan Indonesia, termasuk perbedaan etika dan norma sosial.
“Etika juga, kan pasti berbeda etika dari sana dan di Indonesia,” tambah Hanung.
Lebih lanjut, Zaskia sangat khawatir akan potensi Kala terpapar budaya LGBT dan seks bebas yang jauh lebih terbuka di Eropa.
“Persoalan LGBT itu yang dikhawatirkan, sangat-sangat. Free sex juga, kehidupan-kehidupan seperti itu kan berbeda banget culture-nya,” ungkap Hanung.
Meskipun demikian, Zaskia dan Hanung berkomitmen untuk menemukan solusi terbaik. Mereka tidak ingin menghalangi potensi Kala di dunia sepak bola, tetapi juga memastikan kesejahteraan dan perkembangan putrinya tetap terjaga. “Nanti dilihat dulu,” pungkas Hanung, menunjukkan bahwa keputusan akhir masih dalam pertimbangan.
(Hafidah Rismayanti/Usk)