JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan Menteri Transportasi Rusia, Roman Starovoit, ditemukan meninggal dunia dengan luka tembak hanya beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin menandatangani surat pemberhentian dirinya dari jabatan.
Peristiwa ini memicu gelombang spekulasi di Rusia, terlebih karena Starovoit diduga terlibat dalam kasus korupsi skala besar.
Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi bahwa jenazah Starovoit ditemukan di dalam kendaraannya di kawasan pinggiran Moskow. Ia diduga bunuh diri menggunakan pistol Makarov, senjata yang kabarnya pernah diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam menjaga stabilitas keamanan selama menjabat sebagai gubernur wilayah perbatasan.
Kremlin mengumumkan pemecatan Starovoit pada Senin (7/7/2025) melalui dokumen resmi yang ditandatangani Presiden Putin. Namun, laporan media lokal menyebutkan bahwa kematian Starovoit kemungkinan terjadi beberapa hari sebelumnya, yakni pada Jumat malam, jauh sebelum kabar pemberhentian itu disebarluaskan ke publik.
Hingga kini, belum ada kepastian kronologi antara waktu kematian dan keputusan pemecatan. Sejumlah anggota parlemen bahkan menyebut bahwa Starovoit telah wafat “cukup lama” sebelum surat pemberhentian dikeluarkan.
Baca Juga:
Kaget Banyak PSK di IKN, Cak Imin: Harus Dicek
Donald Trump Surati Prabowo, Tetapkan Kenaikan Tarif Baru Hingga 32%
Dihantui Skandal Dana Pertahanan
Roman Starovoit merupakan figur penting di lingkaran kekuasaan Rusia. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Kursk, wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Ukraina dan bertanggung jawab atas proyek penguatan infrastruktur pertahanan di kawasan tersebut.
Namun, pasca masa jabatannya berakhir, wilayah Kursk terjerat kasus korupsi dana pertahanan. Penggantinya sebagai gubernur ditahan atas dugaan penggelapan lebih dari 1 miliar rubel (sekitar Rp180 miliar). Dalam penyelidikan, sejumlah pejabat yang diperiksa memberikan kesaksian yang menyeret nama Starovoit.
Sementara itu, i media Rusia menyebut bahwa posisi Starovoit mulai terancam setelah ia kehilangan jabatan strategisnya di kabinet.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyangkal bahwa pemecatan Starovoit dilakukan karena ia kehilangan kepercayaan, namun menolak membeberkan alasan spesifik di balik keputusan tersebut.
Dua Pejabat Tewas dalam Satu Hari
Tak hanya Starovoit, seorang pejabat tinggi dari Badan Jalan Raya Federal Rusia, Andrei Korneichuk juga dilaporkan meninggal dunia akibat serangan jantung di hari yang sama. Ia wafat di kantornya dan kabarnya tengah mempersiapkan laporan proyek strategis infrastruktur.
Kematian dua pejabat penting sektor transportasi ini langsung menimbulkan pertanyaan publik, meski pihak berwenang belum menyebut adanya kaitan antara kedua kasus tersebut.
Kematian Roman Starovoit memperlihatkan dinamika rumit dalam tubuh pemerintahan Rusia, terutama di tengah tekanan politik internal dan pengawasan ketat terhadap dugaan penyalahgunaan dana negara.
(Dist)