BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di sudut tenang Dorset, Inggris, berdiri sebuah desa yang seolah terjebak dalam kapsul waktu. Namanya Tyneham desa yang kini menjadi peninggalan masa lalu, meski telah lama ditinggalkan penduduknya. Puluhan tahun lalu, rumah-rumah di sini adalah saksi cinta dan kehidupan warga yang akhirnya harus pergi dengan hati hancur.
Terletak di pesisir Pantai Jurassic Dorset yang memukau, berkunjung ke Tyneham bagaikan melangkah mundur puluhan tahun. Hal ini bisa merasakan kehidupan para penduduk yang terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka demi kepentingan negara, tepat di masa kelam Perang Dunia Kedua.
Direbut Demi Perang
Tahun 1943 menjadi titik balik. Militer Inggris mengambil alih desa Tyneham untuk kepentingan latihan perang. Letaknya yang strategis, dekat area latihan menembak Lulworth, membuatnya jadi lokasi ideal untuk persiapan pasukan Sekutu.
Para penduduk diberi waktu hanya sebulan untuk meninggalkan rumah mereka tempat yang telah dihuni keluarga mereka selama beberapa generasi.
Janji yang Tak Pernah Dipenuhi
Saat meninggalkan desa, penduduk menaruh keyakinan bahwa pengorbanan mereka bersifat sementara. Bahkan, sebuah catatan ditinggalkan di pintu gereja:
“Tolong perlakukan gereja dan rumah-rumah ini dengan hati-hati. Kami telah menyerahkan rumah kami, tempat banyak dari kami tinggal selama beberapa generasi, untuk membantu memenangkan perang demi menjaga kebebasan manusia. Kami akan kembali suatu hari nanti dan berterima kasih atas kebaikan Anda memperlakukan desa ini.”
Namun, janji untuk mengembalikan Tyneham tak pernah terwujud. Bahkan setelah Perang Dunia Kedua berakhir, desa dan lahan sekitarnya tetap menjadi lokasi latihan militer.
Baca Juga:
Kades di Kepri Dibekuk! Diduga Korupsi Dana Desa Rp515 Juta, Uang Mengalir ke Rekening Istri
Jadi Wisata Sejarah yang Menggugah
Kini, hampir 80 tahun berselang, Tyneham menjadi destinasi wisata sejarah yang “menggugah pikiran dan menarik”. Mengutip Mirror, desa ini hanya dibuka untuk umum pada waktu tertentu dalam setahun. Saat pintu gerbang dibuka, pengunjung akan menemukan gambaran kehidupan masa lalu yang membekas di setiap sudutnya.
Salah satu pengunjung menulis di TripAdvisor: “Desa yang sepi ini memiliki sejarah yang sangat menarik. Papan-papan di dalam gereja yang merinci perjuangan penduduk desa untuk diizinkan kembali dan posisi saat ini sangat menyentuh.”
Kenangan Terakhir Penduduk Asli
Penduduk terakhir Tyneham, Peter Wellman, meninggal dunia pada usia 100 tahun di April lalu. Setahun sebelumnya, ia sempat kembali untuk melihat tempat ia lahir dan dibesarkan.
Peter mengenang kepada Dorset Echo: “Kami tidak punya listrik, tidak ada gas utama, dan tidak ada air mengalir, kami harus memompanya dari dekat gereja. Saya ingat pergi ke pantai dan memancing, dan kami sering mendapatkan ikan makarel. Kami bahagia sampai kami dipindahkan.”
Tyneham berada di dalam Isle of Purbeck sebuah semenanjung di wilayah Dorset yang berbatasan langsung dengan English Channel.
Meski sunyi, setiap rumah, jalan setapak, dan bangunan yang tersisa di Tyneham menyimpan cerita yang tak pernah pudar.
Desa ini bukan sekadar tempat wisata, tapi monumen hidup tentang pengorbanan, janji, dan sejarah yang tak pernah kembali.
(Hafidah Rismayanti/Aak)