BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kawasan Gedung Sate, Bandung, dipenuhi ratusan bus pariwisata pada Senin (21/7/2025), dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh pengusaha Perusahaan PO Bus se-Jawa Barat. Mereka menyuarakan protes terhadap kebijakan penghentian kegiatan study tour oleh pemerintah yang dinilai merugikan industri transportasi wisata.
Demo ini membuat kondisi jalanan di sekitar Gedung Sate menjadi padat. Sarip, seorang juru parkir di area tersebut, mengaku kewalahan menghadapi membludaknya kendaraan.
“Ini demo bus pariwisata, tentang kebijakan KDM,” ujarnya.
“Ahh ripuh, ini bus yang parkir se-Jabar, nggak semua parkir depan Gedung Sate. Nggak tahu sisanya parkir di mana. Jadi sempit gini, saya juga bingung ini parkir motor. Motor aja susah lewatnya,” keluh Sarip.
Namun di tengah kesibukan dan kemacetan yang terjadi, tidak semua warga merasa dirugikan. Sebagian justru mendapat berkah dari keramaian tersebut.
Baca Juga:
Petir di Siang Bolong: Kebijakan KDM Bunuh Nafkah Ribuan Pelaku Wisata di Jabar
Ali, seorang pengemudi ojek online (ojol), menilai aksi ini tidak mengganggu, bahkan cukup menguntungkan. Ia mengaku Aksi yangdilakukan tidak merugikan dan menurutnya waktu aksi dilakukan bukan di jam sibuk aktifitas masyarakat .
“Lalu menurut saya malah ini menguntungkan untuk saya, saya bisa mangkal di sini, lumayan dapat tambahan.” tambah Ali.
Sementara itu hal serupa juga disampaikan oleh Pak Apan yang merupakan pedagang pentol keliling, biasa mangkal di sekitar Gedung Sate Kota Bandung.
“Kalau saya mah malah diuntungkan, a. Jualan saya jadi rame lagi,” ujarnya.
Ia juga mendukung aksi yang dilaksanakan hari ini,
“Saya malah ngedukung aksi ini. Semoga bisa dipermudah lagi soal kebijakan study tour ini. Soalnya gara-gara kebijakan ini tempat mangkal saya sepi pembeli, a. Biasanya suka rame kalau ada yang study tour.” Ujarnya.
Menurutnya aksi yang dilakukan mencerminkan keresahan pelaku industri transportasi wisata yang merasa kehilangan sumber pendapatan utama sejak study tour dilarang. Namun di sisi lain, keberadaan ratusan massa dan kendaraan besar juga menggerakkan ekonomi kecil warga sekitar.
Hingga siang hari, situasi tetap kondusif dengan pengamanan dari pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan. Para peserta aksi berharap suara mereka bisa didengar dan kebijakan yang merugikan itu dapat ditinjau ulang oleh pemerintah daerah.
Penulis:
Muhammad Amni Fii Imani
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Kampus : UNIBI