BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi akan mengajak para mantan menteri seperti Ignasius Jonan hingga Susi Pudjiastuti untuk jadi penasihat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurutnya, hal ini perlu untuk akselerasi pembangunan daerah sesuai bidang keahlian masing-masing.
“Kita harus menggandeng orang-orang yang ahli. Pak Ignasius akan kita gandeng sebagai penasehat di bidang transportasi. Saya juga tanggal 1 Februari akan menemui Bu Susi untuk menjadi pakar di bidang kelautan, karena Jawa Barat kan dikeliling oleh lautan,” kata Dedi, Jumat (24/1/2025).
Selain mereka berdua, Dedi mengatakan para pakar yang akan diundang ketika dia menjabat untuk membantu Jawa Barat termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin. Dia menilai Bey sangat ahli dalam administrasi dan penataan birokrasi.
“Jadi banyak nanti pakar yang akan kita undang termasuk Pak Bey. Walaupun dia adalah Eselon I di Mensesneg, tetapi tetap dia di balik itu adalah pakar utamanya di bidang administrasi dan penataan birokrasinya keren,” ujar dia.
Terkait dengan Bey, Dedi menegaskan cita-cita Pj Gubernur Jabar itu akan dieksekusi pada 2026, utamanya mengenai transportasi Bandung Raya.
Bey Machmudin juga mengatakan bahwa dia menitipkan persoalan transportasi Bandung Raya utamanya Kereta Rel Listrik (KRL).
“Saya sampaikan ke beliau, saya tidak mengubah ruangan sama sekali. Dari zamannya Pak Ridwan Kamil saya hanya menambah satu, yaitu peta transportasi Bandung Raya. Di situ saya bilang pak ini harus jadi KRL, jadi commuter line listrik dan elevated dan beliau setuju,” ujar Bey.
BACA JUGA: Dedi Mulyadi Ingin Tunjuk Ignasius Jonan Jadi Penasehat Transportasi Jabar
Menurutnya, hal ini harus dilakukan oleh Bandung Raya agar kemacetan bisa dikurangi, terlebih jika KRL memiliki interval waktu yang ideal.
“Dengan interval waktu yang seperti di Jakarta saya yakin akan banyak penumpang dari Padalarang menuju Cicalengka dan itu sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang di Jatinangor. Mungkin pergerakan saudara-saudara kita yang tinggal di Cicalengka dan sebagainya yang kerja di Bandung atau dari Padalarang,” katanya.
(Kaje/Usk)