BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membuat tindakan unik dengan mengalihkan sejumlah kendaraan dinas, termasuk sepeda motor Royal Enfield untuk keperluan instansi pemerintahan, seperti Satpol PP.
Selain itu, Rumah Sakit Keliling akan menggunakan Mercedes-Benz Sprinter. Langkah ini dilakukan guna mengoptimalkan penggunaan aset pemerintah sekaligus menciptakan efisiensi biaya operasional.
Dalam video pada kanal YouTube pribadinya, Dedi Mulyadi menunjukkan berbagai jenis kendaraan dinas yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dari kendaraan roda empat jenis menengah hingga mobil mewah, ia turut melakukan inpeksi satu per satu dan memberi penjelasan terkait fungsinya.
Setelah melakukan pemeriksaan, Dedi Mulyadi menilai bahwa dirinya tidak perlu menggunakan semua mobil dan motor tersebut, karena jumlahnya yang tak sedikit.
Penyaluran Kendaraan Dinas Dedi Mulyadi
Dalam video tersebut, ia mengaku merasa tidak cocok menggunakan Honda CB500X dan mempertimbangkan untuk mengalihkan kendaraan-kendaraan tersebut kepada instansi yang membutuhkan.
“Ini saya enggak mungkin pakai Pak, kira-kira ini cocoknya untuk apa? Dishub, bisa? Patroli agar nanti bantu polisi tidak macet-macet, jalur-jalurnya. Nanti keliling. Ini (Honda CB500X) untuk Dishub, diubah jadi motor dinas,” ujar Dedi dalam videonya
Dedi kemudian memutuskan untuk memberikan motor BMW Motorrad produksi 2020 untuk Satpol PP, sementara Royal Enfield yang awalnya direncanakan untuk Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekda Pemprov Jabar, Adi Komar, akhirnya diberikan untuk operasional Satpol PP.
Setelah mempertimbangkan biaya perawatan, Dedi memutuskan untuk memberikan motor BMW Motorrad kepada Adi Komar, sementara Royal Enfield dialokasikan untuk Satpol PP.
Selain itu, Dedi juga mengalihkan Mercedes-Benz Sprinter sebagai rumah sakit keliling untuk kebutuhan masyarakat.
Beberapa kendaraan dinas lain seperti Toyota Alphard diberikan untuk Sekretaris Daerah, sementara Toyota Camry 2016 direncanakan untuk digunakan salah satu dinas atau dijual jika biaya perawatannya terlalu tinggi.
Bahkan, Dedi memberikan satu unit Hyundai Ioniq 5 kepada stafnya, sementara Hyundai Ioniq lainnya dialokasikan untuk Bupati Kuningan.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa keputusan ini diambil dengan tujuan untuk efisiensi dan penghematan biaya operasional pemerintah. Menurutnya, terlalu banyak kendaraan dinas justru akan menambah beban biaya perawatan, pajak, dan pemeliharaan yang tidak perlu.
“Jangan terlalu banyak (kendaraan dinas), lieur (pusing). Nanti numpuk biaya pemeliharaan, perawatan, pajak, di kita. Nanti jadi boros,” tambah Dedi.
BACA JUGA:
Dedi Mulyadi Ubah Minibus Kendaraan Dinas Gubernur Jadi Mobil Rumah Sakit
Tolak Kendaraan Dinas Baru, Ternyata Dedi Mulyadi Punya Mobil dan Motor Mewah!
Meskipun banyak kendaraan dinas yang dialihkan fungsinya, Dedi Mulyadi memilih Toyota Innova Zenix sebagai kendaraan mobilitas utama untuk gubernur.
“Tadi ada Innova yang saya pakai ya. Ya itu bolehlah, Innova mah boleh,” ujar Dedi dalam unggahan video di media sosialnya.
Daftar Kendaraan Dinas Gubernur Jawa Barat
1. Mobil
- Toyota Alphard 2020
- Hyundai Ioniq 5 2022
- Hyundai Ioniq 6 2020
- Toyota Camry 2016
- Toyota Crown 2017
- Patwal Hyundai Ioniq 6 2020
- Toyota Altis 2014
- Toyota Fortuner 2014
- Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3
- Toyota Rush 2014
- Suzuki APV 2016
- Daihatsu Gran Max pick-up 2014
2. Motor
- Royal Enfield 2020
- BMW Motorrad 2020
- Honda CB500X
- Yamaha Xmax250
- Motor Honda CB500X dengan cat merah standar
(Saepul/Aak)