BANDUNG, TM.ID: Kepala DBMPR Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono menargetkan, sekitar 200 kilometer jalan bakal direkonstruksi ulang di 2024 mendatang, melanjutkan penuntasan program jalan mulus (jamu) yang dilakukan pada 2023 sekarang.
Sekitar Rp2,1 triliun anggaran diajukan, guna merampungkan target ini dan diharapkan ada perbaikan kualitas jalan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah. Harapannya 2.360 kilometer ruas jalan milik provinsi dapat naik kelas.
“Kita mengajukan Rp2,1 triliun. Ini untuk meningkatkan kualitas jalan dan tidak menambah kuantitas. Saat ini prognosis kemantapan jalan di 2023 telah di angka 83,7 persen. Kita harap di 2024 ini dapat mencapai 90,5 persen. Sekitar 200 kilometer yang akan kita rekonstruksi, ini yang mau kita tuntaskan di 2024,” ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung baru-baru ini.
BACA JUGA : 9 DPC Demokrat Jabar Inginkan Poros Baru, Cuma Satu yang Dukung Ganjar
Turut Rekonstruksi 2 Jembatan
Selain jalan, DBMPR Jabar turut menargetkan rekonstruksi dua jembatan dari sembilan jembatan yang dinilai sudah sangat parah. Dua jembatan tersebut yakni di Cikadu, Cianjur Selatan dan Indramayu-Cirebon. Keterbatasan anggaran diakuinya membuat Pemprov harus menuntaskannya secara bertahap, dalam penyempurnaan infrastruktur.
“Kita sudah identifikasi, ada 111 jembatan yang butuh penanganan khusus dari 1.295 jembatan punya provinsi. Paling krusial ada sembilan, yang mau tidak mau harus direkonstruksi. Dua di antaranya di 2024 kita tangani, di Cianjur Selatan dan Indramayu-Cirebon. Jembatan ini bukan tidak menjadi prioritas, tapi anggaran kita terbatas. Sehingga untuk lainnya yang belum direkonstruksi, kita lakukan pemeliharaan,” ucapnya.
Rencanakan Pembangunan Flyover Gedebage Selatan
Tidak hanya itu, Abeng menerangkan pihaknya turut merencanakan pembangunan flyover di Gedebage Selatan pada tahun anggaran 2024. Dia berharap, dengan adanya persimpangan tidak sebidang tersebut dapat mengurai kemacetan di Bandung Timur, khususnya kawasan menuju Masjid Raya Al-Jabbar.
BACA JUGA: Koboy Jalanan Ngamuk Usai Mobil Diserempet, Todongkan Pistol
“Kita pernah mengusulkan untuk membangun flyover Gedebage Selatan untuk mengurai kemacetan menuju Al-Jabbar dan Bandung Timur, tetapi belum teranggarkan masalahnya. Membangun persimpangan tidak sebidang itu tidak kecil, hampir mendekati angka Rp200-an miliar. Sementara kondisi keuangan nampaknya belum cukup kuat. Saya juga mendengar kabar, sedang ditinjau ulang untuk pembiayaan infrastruktur,” tutupnya.
(Dang Yul/Masnur)