BANDUNG,TM.id: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandung sejak Januari 2022 hingga Desember ini mencapai 4.500 kasus. Angka itu lebih tinggi dari tahun 2021 yang mencapai 3 ribu kasus lebih.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian di Bandung, Rabu (14/12/2022). Pihaknya mengajak warga Kota Bandung tetap menerapkan pola hidup sehat di rumah dan di lingkungan masing-masing. Tentunya dengan tetap menjalankan araham pemerintah, yakni menguras, mengubur dan menutup rapat tempat penampungan air (3M).
Begitupun dengan pengasapan (fogging) yang dilakukan sebagai upaya penanggulangan saat ada kasus positif DBD. “Jadi kalau belum ada kasus, cukup dengan 3M, setelah ada yang positif, fogging menjadi salah satu upaya penanggulanganya,” kata Anhar.
Kementrian Kesehatan (Kemenkes), kata dia, saat ini memiliki teknik baru sebagai upaya mengatasi penyakit DBD, salah satunya rekayasa geneti dengan menanamkan bakteri wolbachia agar nyamuk mandul.
Baca Juga: Banjir, Pemkot Bandung Bangun Rumah Pompa
Wolbachia
Ini adalah salah satu bakteri yang hidup sebagai parasit pada hewan artropoda. Jika Wolbachia menginfeksi hewan, maka akan menyebabkan perkembangan sel telur hewan tersebut tidak dibuahi, menyebabkan kematian pada hewan jantan, bahkan mengubah serangga jantan menjadi betina. Bakteri ini tergolong je dalam Gram negatif berbentuk bayang dan sulit ditumbuhkan di luar tubuh inangnya (wikipedia).
(LIN)