BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Aparat gabungan menunda pembongkaran pagar laut di pesisir Pantai Utara Kabupaten Tangerang karena cuaca buruk. Sejatinya, progres dari 30,16 kilometer yang masih tersisa 11,46 kilometer.
“Pagar laut yang tersisa masih 11,46 kilometer. Namun, kami tidak dapat melanjutkan dan harus menunda akibat cuaca buruk,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama, I Made Wira Hady, Selasa (28/1/2025).
Ia menuturkan, petugas gabungan dibantu nelayan telah mencabut pagar laut sekitar 18,7 kilometer. Banyaknya keramba berukuran besar serta gelombang setinggi 2,5 meter, mengganggu manuver kapal menarik bambu.
Pembongkaran pagar laut disebar menjadi tiga titik lokasi, yakni di Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga; Mauk; dan Kronjo. Personel TNI AL telah mengerahkan alat untuk membongkar pagar laut.
“Seperti 2 Kal/Patkamla, 6 Sea Rider, 12 PK, 5 RBB, 2 RHIB, serta dibantu puluhan kapal nelayan. Kendalanya gelombang tinggi,” ujar Wira Hady.
Diketahui, pagar laut sepanjamg 30,16 kilometer berada pada wilayah 16 desa di enam kecamatan Kabupaten Tangerang. Rinciannyam tiga desa di Kecamatan Kronjo; tiga desa di Kecamatan Kemiri; empat desa di Kecamatan Mauk; satu desa di Kecamatan Sukadiri; tiga desa di Kecamatan Pakuhaji; dan dua desa di Kecamatan Teluknaga.
BACA JUGA: Polisi Ikut Terjun Bantu TNI AL Cabut Pagar Laut Tangerang
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid membenarkan bahwa sertifikat berseliweran di lokasi pagar laut. Terbitnya surat hak guna bangunan (SHGB) untuk titik yang jumlahnya mencapai 263 bidang. Pemiliknya atas nama PT Intan Agung Makmur 234 bidang. Serta, PT Cahaya Inti Sentosa sebanyak 20 bidang.
“Kemudian atas nama perseorangan sembilan bidang. Ada juga SHM (Sertifikat Hak Milik, red) sebanyak 17 bidang,” ujarnya.
(Kaje/Usk)