Connie dan Hasto, Habib Syakur Minta Buka-bukaan Datanya Jangan Sampai Bikin Gaduh

Habib Syakur Minta Buka-bukaan Data
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid (koma)

Bagikan

JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa kegaduhan yang diciptakan PDIP dan Connie Rahakundini Bakrie sudah terlalu bias.

Menurutnya, narasi bahwa mereka akan buka-bukaan data ketika Hasto Kristiyanto dipenjarakan gagara kasus suap Harun Masiku ke Wahyu Setiawan hanya akan memperkeruh nuansa kebangsaan.

“Saya melihat ini cenderung psywar seolah mereka punya data kasus korupsi dan kejahatan setelah Hasto diproses hukum. Malah ini hanya menjadikan masyarakat kita gaduh nggak jelas,” kata Habib Syakur, Kamis (2/1/2025).

Jika memang Connie maupun Hasto memiliki data tersebut, seharusnya dibuka saja. Pun jika tidak di depan publik maka bisa dilaporkan ke pihak aparat penegak hukum, baik Polri, Kejaksaan Agung maupun KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

“Kalau memang mereka punya data itu, kenapa nggak dilaporkan saja. Kenapa sekadar disimpan dan dinotariskan di Rusia. Atau memang sebenarnya data itu hanya bualan?,” ujarnya.

Ditambah lagi muncul narasi bahwa Joko Widodo masuk tokoh paling terkorup dalam daftar nominasi oleh OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) yang beroperasi di Amsterdam. Habib Syakur menduga bahwa narasi tersebut masih satu paket dengan narasi klaim data pelanggaran hukum dan korupsi ala Hasto dan Connie.

“Narasi itu dibunyikan Tempo, lalu digaungkan oleh buzzer PDIP. Padahal kita lihat materi nominasi OCCRP juga bukan riset ilmiah, artinya sebatas polling dan asumsi respondennya saja yang juga saya kira bias ya,” tukasnya.

Oleh sebab itu, Habib Syakur menantang agar PDIP maupun Connie membuka saja data yang sempat diklaim tersebut jika tidak ingin dianggai sebagai makelar kasus.

“Karena mereka sudah ngomong ya, jadi harus dibuktikan dan dibuka. Kalau tidak, kan pilihannya cuman dua ya, bohong atau memang mereka makelar kasus,” ketusnya.

Terakhir, Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid juga mendesak agar KPK segera menangkap dan menahan Hasto Kritiyanto setelah penetapan tersangka pada 23 Desember 2024 lalu.

BACA JUGA: Connie Amankan Dokumen Hasto yang Bakal Jadi Bom Waktu, Dokumen Apa Itu?

Menurutnya, penangkan dan penahanan ini penting dilakukan saat ini agar tidak ada kesan KPK melalukan politisasi dan kriminalisasi. Bahkan lebih parah lagi Hasto kabur layaknya Harun Masiku.

“KPK saya kira harus segera menangkap dan menahan Hasto. Kecuali KPK memang sedang bermain politik transaksional,” tandas Habib Syakur.

“Jangan sampai ada kabar KPK direpotkan lagi karena tersangkanya kabur dan jadi buron,” pungkasnya.

(Agus Irawan/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
PLTB Cirebon
Investasi Rp2 Triliun, Proyek PLTB Cirebon Diharapkan Dorong Transisi Energi Nasional
Suar Mahasiswa Awards 2025
Jangan Asal Tulis! Ini Cara Bikin Caption Foto Jurnalistik yang Kuat dan Informatif
Suar Mahasiswa Awards 2025
5 Kampus yang Ikut Suar Mahasiswa Awards 2025, Kamu Siap Unjuk Karya?
PMK Bandung Barat
Cegah PMK, Bupati KBB Siapkan 26.000 Dosis Vaksin untuk Sapi Perah
suar mahasiswa awards 2025
Ikuti Suar Mahasiswa Awards 2025, Hadiah Jutaan Menanti!
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Kota Bandung Perlu Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

LSI: Kepala Daerah di Jabar Harus Ikuti Langkah Bupati Bandung Terjemahkan Program Presiden

5

UKRI Lakukan Kunjungan ke Teropong Media, Bahas Evaluasi Magang dan Peluang Kolaborasi
Headline
ijazah jokowi
Pengunggat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka, Kasus Pemalsuan!
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup
Gempa Bumi Guncang Cilacap Jateng
Gempa Bumi M 3,4 Guncang Cilacap Jateng
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 18 April 2025
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 25 April 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.