BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Terlibat cekcok di Ladang, seorang pria bernama Angga (34) membacok sepupunya Apriadin hingga tewas. Ia juga menusuk ayah sepupunya yang bernama Samsudin.
Selain penusukan, Samsudin juga mengalami luka bacok. Ketiganya merupakan warga Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kejadiannya sekitar pukul 12.00 Wita,” ungkap Kapolsek Sanggar Iptu Eric Asyari, dikutip Senin (9/6/2025).
Pembacokan tersebut berawal saat Apriadin dan ayahnya tengah memagari ladang. Kemudian, Angga dan adiknya, Dian (34) datang dan sempat terjadi adu mulut di lokasi.
“Melihat pelaku yang datang bersama adiknya dan tidak ingin cekcok, korban dan ayahnya berniat untuk pulang ke rumah,” imbuh Eric.
Namun, Angga justru naik pitam. Ia bergegas mengambil pisau dari adiknya dan langsung menusuk Apriadin dari belakang. Tusukan itu mengenai dada kanan Apriadin.
“Seusai menusuk korban, pelaku yang masih sepupuan dengan korban ini juga mengejar ayah korban, lalu membacoknya,” ujarnya.
Setelah melakukan penyerangan terhadap kedua korban, Angga dan Dian langsung melarikan diri. Sementara itu, warga yang menyaksikan peristiwa tersebut segera membawa para korban ke Puskesmas Sanggar.
“Korban Apriadin dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumahnya untuk dimakamkan. Sementara ayahnya masih dirawat akibat luka di bagian pinggang kanan,” imbuh Eric.
Diduga karena Sengketa Lahan
Polisi menduga kuat aksi pembacokan itu terjadi karena sengketa lahan. Meski begitu, polisi masih mendalami motif di balik peristiwa berdarah ini.
“Aksi penganiayaan ini diduga dilatarbelakangi sengketa tanah antara korban dan pelaku,” ujar Eric.
Dari hasil pemeriksaan awal, Eric menyebutkan sengketa lahan tersebut sebelumnya sudah pernah dimediasi. Bahkan, kedua belah pihak sempat menandatangani surat perjanjian, apalagi mereka masih memiliki hubungan kekerabatan.
Baca Juga:
Pegawai BPBD dan Juru Parkir Jadi Korban Pembacokan Saat Konvoi Persib di Garut
Pembacokan Kakek di Purwakarta, Dua Anak di Bawah Umur Jadi Tersangka
“Sebelum kejadian ini, kedua belah pihak sudah mediasi dan menandatangani surat perjanjian,” ungkapnya.
Saatt ini, pihak kepolisian masih memburu pelaku yang kabur setelah insiden tersebut terjadi.
“Motifnya kami terus dalami dan pelaku juga masih dalam pengejaran,” pungkas Eric.
(Virdiya/_Usk)