BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah video yang bikin heboh netizen ramai beredar di WhatsApp, Facebook, dan Instagram sejak 21 Juli 2025. Dalam video tersebut, terlihat sekelompok petugas bersenjata lengkap menggerebek sebuah mobil boks pada malam hari. Narator dalam video itu menyebut bahwa mobil tersebut bawa 30 ton organ ginjal manusia yang diduga akan diperdagangkan secara ilegal ke pasar internasional.
Video ini langsung menyebar luas dan memunculkan berbagai spekulasi serta kepanikan. Banyak yang mengira ini adalah bukti baru adanya jaringan perdagangan organ besar-besaran. Tapi benarkah demikian?
Fakta Mobil Bawa 30 Ton Ginjal
Tim Cek Fakta Teropongmedia.id langsung turun tangan untuk memverifikasi kebenaran video tersebut. Dengan dukungan teknologi canggih dan kolaborasi dengan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance, India. Ditemukan bahwa video tersebut adalah hasil rekayasa AI.
Menggunakan alat Hive Moderation, ditemukan bahwa 99,9 persen isi video dibuat oleh kecerdasan buatan, termasuk audio yang terdengar dramatis dalam narasinya. Hasil ini juga diperkuat dengan analisis dari Hiya Deepfake Voice Detector yang mengutip dari berbagai sumber.
Baca Juga:
CEK FAKTA: Amplop Kondangan Kena Pajak?
CEK FAKTA: Alyssa Carson Jadi Manusia Pertama Tinggal di Mars dan Tak Kembali ke Bumi
Banyak Kejanggalan
- Menit ke-02:20, tulisan Interpol terlihat pudar tanpa alasan, padahal tak tertutup objek apa pun. Tulisan di papan nama juga buram meski ukurannya besar.
- Menit ke-02:56, terlihat bekas operasi di bagian dada yang tidak masuk akal, karena posisinya justru menembus area tulang rusuk terkuat.
- Menit ke-03:26, sosok polisi tampak mengetik tanpa menghadap ke monitor. Anehnya lagi, monitor menampilkan gambar tak relevan, lengkap dengan tempelan kantong infus!
- Menit ke-09:24, momen konferensi pers terlihat janggal karena kamera tidak diarahkan ke narasumber utama. Selain itu, papan nama kembali buram padahal ada di posisi strategis.
Tak hanya visual, audio dalam video itu juga ternyata buatan. Dengan alat Hive AI Audio Classifier dan Hiya Audio Intelligence, para analis mengonfirmasi bahwa suara narator dalam video adalah hasil AI, bukan suara manusia sungguhan.
Fakta Sebenarnya
Hingga saat ini, tidak ada laporan resmi atau pembongkaran jaringan perdagangan organ oleh pihak Kepolisian RI yang terkait dengan video tersebut.
Kasus serupa terakhir kali terjadi pada tahun 2023 di Bekasi, ketika 122 korban hendak dikirim ke Kamboja untuk menjalani operasi pengambilan ginjal.
Sebelumnya, pada 2016, Bareskrim Polri juga pernah mengungkap sindikat perdagangan ginjal dan menangkap tiga pelaku, dengan 15 korban tercatat telah mendonorkan ginjalnya.
(Hafidah Rismayanti/Aak)