BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dunia maya kembali diguncang dengan kemunculan ikan oarfish, makhluk laut dalam yang kerap dijuluki sebagai “ikan kiamat” atau doomsday fish. Julukan ini muncul bukan tanpa alasan. Dalam berbagai budaya, penampakan oarfish dipercaya sebagai sinyal akan datangnya bencana besar, termasuk gempa dan tsunami.
Selama beberapa tahun terakhir, oarfish semakin sering terlihat oleh manusia. Padahal, habitat aslinya berada di kedalaman laut, jauh dari permukaan dan aktivitas manusia.
Perlu dicatat, apa yang disebut orang sebagai ikan kiamat sebenarnya merupakan oarfish raksasa, atau lebih ilmiahnya, Regalecus glesne, tulis laman HowStuffWorks mengutip pada Rabu (4/6/2025).
Makhluk ini hidup di zona mesopelagik, yakni antara 200 hingga 1.000 meter di bawah permukaan laut. Bentuk tubuhnya yang panjang, berkilau seperti pita, dengan sirip punggung merah dan berduri membuatnya tampak menyeramkan mirip ‘monster laut’ dalam legenda.
Namun, fakta sains mengatakan lain. “Oarfish raksasa adalah ikan bertulang terpanjang di lautan, tetapi seperti banyak raksasa akuatik lainnya, ikan ini umumnya tidak berbahaya. Makanan mereka adalah krustasea kecil, zooplankton, cumi-cumi, atau ubur-ubur,” jelas HowStuffWorks.
Mitos, Fakta, dan Ketakutan Massal
Kepercayaan bahwa oarfish membawa pertanda buruk sudah ada sejak lama. Di Jepang, ikan ini dikenal dengan nama “ryugu no tsukai”, yang berarti “utusan dari istana dewa laut.” Cerita rakyat menyebutkan bahwa penampakannya membawa sinyal bencana.
Meski kepercayaan ini mulai pudar, beberapa peristiwa yang terjadi dalam satu dekade terakhir cukup membuat bulu kuduk merinding. Pada tahun 2010, sejumlah oarfish mati ditemukan di Jepang. Tak lama kemudian, tsunami 2011 melanda dan memicu kecelakaan nuklir Fukushima.
Lalu, di Filipina tahun 2017, kemunculan oarfish beberapa hari sebelum gempa juga menguatkan keyakinan sebagian masyarakat akan kaitan ikan ini dengan bencana, sebagaimana dikutip dari TimesofIndia.
Baca Juga:
Maret 2025: Oarfish Muncul Lagi
Baru-baru ini, Maret 2025, kemunculan oarfish di Pantai Meksiko, Baja California Sur, kembali bikin heboh. Banyak warganet bertanya-tanya, apakah ini sinyal bahwa alam sedang memberi peringatan?
Namun, para pakar memiliki sudut pandang yang lebih ilmiah. Mereka menilai bahwa kemunculan oarfish bisa jadi pertanda bahwa habitat laut dalam sedang terganggu akibat ulah manusia.
Mulai dari polusi plastik, perubahan iklim, hingga eksplorasi dan penangkapan ikan laut dalam jadi penyebab utama makhluk ini naik ke permukaan.
Meski cerita-cerita menyeramkan terus berkembang, tidak ada data ilmiah yang membuktikan hubungan antara oarfish dan bencana.
Meskipun legenda ikan kiamat ini sudah lama ada, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa oarfish raksasa merupakan pertanda bencana alam menurut HowStuffWorks.
(Hafidah Rismayanti/Budis)